ceramah lanud di pendopo

Rencana pengembangan Pangkalan Udara (Lanud) Wirasaba menjadi bandara komersial bisa dimanfaatkan untuk mendukung wawasan nusantara sebagai konsep dasar ketahanan nasional. Yakni dengan mengembangkan potensi yang ada untuk kepentingan ekonomi dan pertahanan.
Dosen Pasca Sarjana Universitas Pertahanan Indonesia, Haryo Budi Rahmadi menuturkan, pemerintah Indonesia bisa memenuhi kepentingan ekonomi dan pertahanan sekaligus, dengan cara membangun infrastruktur dengan spesifikasi militer. Salah satu contohnya, jalan sipil di Taiwan yang dibangun dengan kualitas sebuah runway sehingga dalam kondisi tidak normal, bisa digunakan untuk pendaratan dan tinggal landas pesawat militer.
“Kita memiliki lanud untuk militer tetapi didarati pesawat sipil juga sulit. Tidakah ada baiknya kalau kita memiliki lanud untuk kepentingan sipil tapi dengan spek yang siap digunakan sewaktu-waktu untuk kepentingan keamanan negara,” ujar Haryo Budi, dalam kegiatan Ceramah Tentang Prinsip Pokok Daya Saing Sebagai Jembatan Kepentingan Ekonomi dan Pertahanan Nasional, di Pendapa Dipokusuma Purbalingga, Jumat (10/1).
Kegiatan itu diselenggarakan Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Wirasaba bekerjasama dengan Pemkab Purbalingga.
Karenanya Haryo Budi sangat setuju terhadap wacana pengembangan Pangkalan Udara (Lanud) Wirasaba menjadi bandara komersial. Sebab bandara itu kelak akan bernilai ekonomi, dan dalam kondisi perang, tetap bisa digunakan untuk kepentingan pertahanan.
Bukan hanya bandara, pemerintah juga diminta membangun infrastruktur jalan dengan yang dalam kondisi perang bisa digunakan untuk pendaratan atau tinggal landas bagi pesawat tempur atau pesawat angkut pasukan dan logistik. Karena dalam perang, bisa saja bandara dan pangkalan-pangkalan militer hancur.
“Sayangnya pemerintah belum bisa mengalokasikan anggaran pertahanan dengan jumlah yang memadai. Sehingga Minimum Essential Forces (MEF) alias kekuatan pokok minimum TNI belum juga tercapai,” katanya.
Sementara, Danlanud Wirasaba Mayor Pnb Adreas A Dhewo mengatakan pihaknya menunggu hasil pembicaraan lima bupati, masing-masing bupati Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo dan Kebumen terkait tindak lanjut pengembangan Lanud Wirasaba.
“Kami mendengar lima bupati akan kembali bertemu untuk menyusun konsep kerjasama dan pengelolaan jika menjadi bandara komersial. Baru setelah konsepnya jelas, kita akan kembali meminta ijin KASAU untuk pengembangan bandara komersial” ungkapnya.
Menurutnya pihak TNI AU bersikap welcome terkait rencana pengembangan tersebut. Pihaknya mendapatkan banyak manfaat dengan adanya pengembangan. Pasalnya selain memiliki dampak positif bagi pengembangan ekonomi, pengembangan Lanud Wirasaba juga tetap bisa digunakan untuk kepentingan pertahanan. (Hr-key)