Pemerintah Kabupaten Purbalingga akan menelusuri sejarah semua nama-nama jalan yang ada di Kabupaten Purbalingga.
Sebagaimana diketahui, banyak nama-nama pahlawan yang hanya ada di Purbalingga namun masih minim arsip.

“Kita disini tidak banyak yang tahu, ada Jalan Kopral Tanwir. Kopral
Tanwir itu siapa? Apa jasanya? Pada suatu pertempuran, dia tertembak
mati kalau tidak salah di desa saya, Sinduraja, kalau tidak salah. Itu
kan perlu diungkap, dan masih banyak yang lainnya,” ujar Bupati
Purbalingga, Sukento Rido Marhaendrianto, Kamis (13/2) di ruang
kerjanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Rusmo Purnomo mengatakan pihaknya telah menelusuri beberapa sejarah dibalik nama jalan. Diantaranya yang telah terungkap seperti Lettu Kuseri, AW Sumarmo, Letkol Isdiman, Pasukan Pelajar IMAM, Dipokusumo, Jambu Karang, Onje dan beberapa lainnya dan sebagiannya telah dimuat di Majalah Pemkab Purbalingga, Derap Perwira.

“Sebagian besar kami peroleh dari literatur-literatur yang ada ditambah wawancara dengan para pelaku sejarah. Dan memang, ada beberapa nama jalan yang memang belum kami temukan sejarahnya, seperti
Letnan Suparto, Sersan Jumiran, Pujowiyoto, Komisaris Noto  umarsono,
dan beberapa lainnya, dan ternyata pihak TNI-pun banyak yang belum
tahu,”  jelasnya.

Memahami kesulitan ini, Bupatipun memerintahkan jajarannya untuk
menelusuri melalui daftar pensiun janda, arsip panitia Rupakbumi dan
menghimbau kepada seluruh masyarakat Purbalingga atau siapa saja yang memang mengetahui betul atau memiliki arsip terkait, untuk turut
membantu. Bupati mengatakan hasil penelusuran ini akan dijadikan buku agar dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan.

“Kalau masyarakat ada yang mengetahui atau memiliki arsip terkait
dengan sejarah nama-nama jalan yang kami butuhkan, silahkan
informasikan kepada kami. Bisa langsung datang ke Bagian Humas di
Kantor Bupati, atau kirim via email ke humas.purbalingga@gmail.com,”
imbuh Rusmo.

Selain sejarah dibalik nama-nama jalan, Bupati juga memerintahkan
jajarannya untuk memutakhirkan sejarah para bupati, wakil bupati,
sekda, tokoh-tokoh politik sejak jaman PNI, Masyumi, para kapolres
sejak jaman dulu serta jajaran muspida lainnya.  Tak hanya itu, Bupati
juga menginginkan bangunan-bangunan sejarah didokumentasi dan
dilestarikan. (cie)