PURBALINGGA, INFO- Banyaknya kaum jutawan baru di dunia karena bisnis E-Commerce membuat hal tersebut menjadi trend tersendiri. Jack Ma di Tiongkok dengan alibab-nya adalah satu contoh bagaimana bisnis memanfaatkan aplikasi sangat dioptimalkan. Tak hanya alibaba, situs amazone juga menjadi salah satu printis jual beli online yang ada di dunia.

Tak hanya dari jual beli secara online, pemanfaatan internet khususnya media social juga telah dirasakan para pegiat media social untuk memanen penghasilan. Apa yang maklum disebut youtuber sekarang ini mampu mendapat penghasilan yang tidak sedikit dari hasil menyajikan karya mereka di media social.

Hal tersebut diharapkan bisa memacu motivasi warga Purbalingga untuk lebih menyadari hal itu. Itu disampaikan Sapto Suhardiyo Kasi Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purbalingga. Sapto mengatakan, warga Purbalingga khususnya harus mulai sadar mengenai startup. Menurutnya, pemuda Purbalingga harus mulai berani menciptakan aplikasi-aplikasi yang mampu bersaing dengan aplikasi yang sudah ada.

“Pemuda Purbalingga minimal mampu menghasilkan produk yang bisa dijual di aplikasi terkenal yang sudah ada sehingga produk Purbalingga bisa dikenal. Semua itu gratis. Dan jika pemuda Purbalingga ingin tidak hanya menjadi follower aplikasi itu, mereka harus berani menciptakan aplikasi yang mampu bersaing,” kata Sapto.

Namun dirinya mewanti aplikasi yang tercipta harus berbeda dengan yang maklum diketahui oleh masyarakat umum. Kemudahan akses serta menu yang disediakan harus mengakomodasi pebisnis E-commerce sehingga aplikasi tersebut akan banyak diminati. Lebih lanjut, dia memaparkan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Purbalingga sangat mendukung jika hal itu bisa terwujud.

“Pemkab Purbalingga sangat mendukung jika pemuda Purbalingga berani menciptakan sebuah aplikasi startup yang recommended,” imbuhnya.

Saat disinggung mengenai youtuber di Purbalingga, dirinya mengimbau agar pemuda di Purbalingga memunculkan kreativitas yang positif. Pemuda Purbalingga juga jangan hanya memikirkan sisi keuntungan namun juga dari sisi kesantunan. Dia berujar, kebutuhan internet sudah menjadi kebutuhan mendasar saat sekarang. Jika konten tidak dipilah-pilah maka karakter sebuah bangsa akan tergerus dengan sendirinya.

“Silakan sajikan kreativitas di youtube misalnya. Akan tetapi adat ketimuran yang mengedepankan kesantunan harus tetap dipegang,” pungkasnya. (KP-4)