Sebagai upaya pembinaan untuk mengefektifkan, juga mengefisienkan dalam pengelolaan pos pelayanan terpadu (posyandu), serta sebagai agar penyajian data kegiatan lebih akurat dan aktual, sesuai harapan masyarakat, Badan Pemberdayaan Masrakat Desa (Bapermasdes) Kabupaten Purbalingga, mensosialisasikan Sistim Informasi Posyandu (SIP).

Peserta Fasilitasi Kelompok Kerja Fungsional (Pokjanal), dalam rangka sosialisasi dan pelatihan aplikasi SIP Kabupaten Purbalingga Tahun 2014, diikuti 239 orang Tenaga Pendamping Desa Sehat Mandiri, Desa/Kelurahan se Kabupaten Purbalingga, serta akan berlangsung selama tiga tahap.

“Bentuk kegiatan  kegiatan fasilitasi, pokjanal posyandu, berupa pelatihan dengan metode, tutorial, praktek, sosialisasi SIP, diskusi, dan tanya jawab,”kata Kepala Bapermasdes Kabupaten Purbalingga, R Imam Wahyudi, saat memberikan laporan dihadapan Bupati Purbalingga, narasumber, serta para peserta di Gedung Srikadi, Rabu (23/10).

Menurut Imam, selain  agar efektif, serta efisien, dalam pengelolaan posyandu, dengan sosialsisasi dan pelatihan SIP, juga merupakan sebagai supaya koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta advokasi, juga bantuan yang berkaitan fungsi kinerja posyandu lebih meningkat.

Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhendrianto, dalam sambutannya mengatakan, bahwa pembangunan manusia mencakup dimensi yang sangat luas. Salah satu tahap dalam pembangunan manusia, adalah pengembangan anak usia dini.

“Sedangkan keberhasilan pembangunan manusia, dapat dilihat, serta diukur dengan indek pembangunan manusia (IPM), yang meliputi, kesehatan, pendidikan, dan kemampuan ekonomi. Salah satu upaya nyata masyarkat, dan pemerintah dalam meningkatkan IPM sejak dini, adalah melalui kegiatan posyandu,”tuturnya.

Menurutnya, posyandu merupakan usaha kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM), yang dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat, dengan menggunakan prinsip, pengelolaan terpadu, dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar.

“Dikatakan terpadu, karena sasarannya, terutama ibu, dan balita dilaksanakannya di posyandu, serta penyediaan pelayanan yang menyeluruh, terhadap kegiatan, seperti penyuluhan kesehatan, pemantauan pertumbuhan, juga stimulasi perkembangan baita. Selain itu, pelayanan keluarga berencana (KB), gizi, imunisasi bagi ibu hamil, ibu nifas, dan lain sebagainya,”terangnya.

Sukento meminta, agar hasil dari fasilitasi pokjanal , berupa sosialisasi dan pelatihan aplikasi SIP, agar senantiasa dapat memberikan, dan meningkatkan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarkat, baik di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, pemanfaatan lingkungan/pekarangan.

“Serta, yang tidak kalah pentingnya, dalam pelayanan posyandu, adalah dapat menyajikan data-data akurat, dan aktual bagi masyarakat,”pungkasnya. (Sukiman)