PURBALINGGA – Posyandu Lestari V Kelurahan Bancar, Kecamatan Purbalingga dinilai oleh tim pemilihan posyandu terbaik tingkat Jawa Tengah. Dalam penilaian tingkat kabupaten, Posyandu Lestari V menjadi posyandu terbaik yang berhak mewakili Purbalingga di tingkat Jawa Tengah.

Tim diketuai oleh Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, Siti Atiqoh Supriyanti juga selaku isteri Gubernur Jawa Tengah. Tim terdiri dari unsur satuan kerja perangkat daerah (SKPD) seperti Bapermasdes, Dinas Kesehatan, TP PKK Propinsi dan unsur terkait lainnya.

Ikut mendampingi Tim, Ketua TP PKK Purbalingga, Erni Widyawati, Asisten Pemerintahan, Kodadiyanto, Kepala DPU Purbalingga, Sigit Subroto, Kepala Bapermasdes, R Imam Wahyudi.

Dalam sambutannya Siti Atiqoh mengatakan keberadaan posyandu di masyarakat sangat bermanfaat dikarenakan peranannya dalam membangun prilaku hidup sehat di masyarakat. Tanpa posyandu maka peranan dinas kesehatan akan sangat berat dikarekana tidak ada kepanjangan tangannya.

“Posyandu adalah lini terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” kata Siti Atiqoh

Siti Atiqoh juga menambahkan bahwa pemeriksaan ibu hamil setiap bulan di posyandu juga sangat penting dilakukan agar angka kematian ibu hamil bisa ditekan. Grafik berat badan balita pada penimbangan di posyandu juga bisa menjadi acuan apakah anak balita dalam katagori sehat atau sakit.

“Dengan adanya penimbangan balita yang rutin tiap bulannya di posyandu diharapkan juga menekan angka kematian anak,” tambah Siti Atiqoh.

Sedangkan  Bupati Purbalingga, Tasdi mengatakan pemilihan pelaksana terbaik posyandu dilaksanakan pada hakekatnya merupakan memotivasi masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan posyandu. Selain itu juga guna memberdayakan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menciptakan perilaku hidup sehat dan berkualitas.

“Posyandu yang kita bina sekarang berjumlah 1.194 unit tidaklah boleh statis, jalan ditempat dan merasa puas dengan capaian yang telah kita capai,” kata Tasdi

Posyandu kedepan menurut Tasdi harus lebih dinamis dan inovatif agar lebih berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya. Posyandu disamping kegiatannya mencakup kesehatan dasar ibu dan anak juga mencakup pelayanan KB dan perencanaan sehat lainnya.

“Posyandu perlu untuk terus dikembangkan agar kebutuhan kesehatan masyarakat dapat terpenuhi dan terjadi perbaikan derajat kesehatan masyarakat secara mandiri. Kemandirian tersebut harus berdasarkan dengan prinsip pemberdayaan masyarakat yang dibentuk, direncanakan, dikelola, dikembangkan dan dimanfaatkan dari, oleh dan untuk masyarkat itu sendiri,” pungkasnya.  (Sapto Suhardiyo).