PURBALINGGA, INFO- Guna menginventarisir prestasi yang diraih stakeholder di lingkungan Kabupaten Purbalingga, Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Purbalingga mengadakan sosialisasi aplikasi Purbalingga Juara. Hal tersebut disampaikan Kepala Kepala Dinkominfo Purbalingga Jiah Palupi Twihantarti, Senin (6/6/2022) di Rumah Makan Wapo Kebon Kelapa.

Jiah mengatakan, prestasi stakeholder di Purbalingga baik perorangan maupun instansi harus terarsipkan dengan baik dalam satu aplikasi khusus. Menurutnya, prestasi warga Purbalingga harus diberikan wadah khusus untuk diarsipkan sebagai wujud apresiasi atas kerja keras dan dedikasinya kepada lingkungan dan Kabupaten Purbalingga.

“Ini adalah hasil kreasi tim kreatif kami di Dinkominfo Purbalingga untuk memberikan apresiasi kepada warga dan instansi yang berprestasi,” katanya.

Dia menambahkan, terundang pada kegiatan tersebut adalah dari Dindikbud, Kecamatan, Pemerintah Desa dan stakeholder lain. Jiah menandaskan, Dindikbud yang di bawahnya ada banyak sekolah sering mengikuti perlombaan dan perhelatan yang tidak jarang menelurkan prestasi dan membawa nama baik bagi instansi dan secara umum Kabupaten Purbalingga.

“Sekolah-sekolah ini kan banyak perlombaan yang diikuti di berbagai tingkatan. Nah melalui aplikasi ini bisa dimasukkan data-datanya,” imbuhnya.

Pemateri pertama, Kabid Informatika Dinkominfo Purbalingga, Baryati menyatakan bahwa semua stakeholder yang ada di Purbalingga akan diakomodasi untuk mengaktualisasikan prestasinya. Bidang Informatika mengakomodasi segmentasi atas prestasi yang diraih.

“Misalnya Pemdes juara tertib administrasi tingkat Provinsi, itu nanti akan ada menunya dan semua segmentasi akan diakomodasi,” ujarnya.

Pemateri kedua dari Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinkominfo Purbalingga, Lalang Pradistia Utama menyatakan bahwa humas pada setiap instansi penting untuk secara simultan mengembangkan diri tentang komunikasi publik salah satunya jurnalistik. Menurutnya, diseminasi informasi melalui jurnalistik akan memiliki nilai seni tersendiri sehingga nilai dari sebuah prestasi dan peristiwa akan mendapatkan tempat pada publik.

“Jika hanya disampaikan melalui media sosial, nilai prestisenya akan terasa kurang. Tapi jika itu menjadi nilai jurnalistik baik online maupun cetak, kebanggaan itu akan muncul pada publik,” pungkasnya. (LL/Kominfo).