PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Tasdi bertekad meningkatkan pelayanan publik jajarannya kepada masyarakat Purbalingga. Salah satunya dengan menumbuhkan inovasi unggulan dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Purbalinga, termasuk jajaran SKPD Kecamatan. Bupati bahkan mengancam akan menggeser anggaran APBD bagi SKPD yang programnya ajeg.

“Dinnakan saya minta dapat menciptakan inovasi baru baik dibidang peternakan maupun perikanan. Bukan hanya Dinnakan saja tapi semua SKPD. Saya tidak ingin program kerjanya itu-itu saja. Kalau masih ada SKPD yang tak bisa berinovasi, akan kita geser anggarannya untuk SKPD yang kreatif dan inovatif,” ujar Bupati Tasdi saat inspeksi mendadak (sidak) di Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakan) Purbalingga, Senin (18/4).

Dikatakan Tasdi, inovasi program pelayanan kepada masyarakat perlu ditumbuhkan untuk mempercepat upaya pemberdayaan masyarakat. Harapannya, setiap SKPD dapat berperan untuk meningkatkan IPM (Indek Pembangunan Manusia) yang saat ini masih terpuruk. Menurut data Bappeda, saat ini IPM Purbalingga berada pada posisi 66,23. Padahal, lanjut Tasdi, Purbalingga pernah mencapai IPM 63,61 pada 2010 lalu. “Lewat pemberdayaan masyarakat yang dilakukan, Dinnakan harus jadi penyumbang peningkatan IPM di Purbalingga,” tandasnya.

Seperti diungkapkan sebelumnya, pemerintahan Tasdi – Tiwi akan mendorong tumbuhnya inovasi pelayanan publik bagi seluruh SKPD di Kabupaten Purbalingga. Salah satu caranya dengan menggelar Purbalingga Expo yang berisi berbagai inovasi yang dilakukan jajaran SKPD di Purbalingga. Expo tersebut akan digelar setiap Desember bertepatan dengan Hari jadi Kabupaten Purbalingga. Tak hanya memamerkan inovasi program, juga memaparkan anggaran yang ada di SKPD sebagai salah satu bentuk keterbukaan publik.

Kepala Dinnakan Sediyono menuturkan, pihaknya akan terus mendorong terwujudnya kampanye gemar makan ikan di masyarakat. Kegiatan tersebut menjadi salah satu program unggulan Dinnakan, termasuk didalamnya peningkatan produksi perikanan dan peternakan. “Tidak usah terlalu banyak, yang penting mencapai tujuan,” katanya.

Menurut Sediyono, saat ini produksi ikan di Purbalingga baru sekira 4.782 ton per tahun. Sedangkan tingkat konsumsi ikan di masyarakat baru 8,27 kilogram dari target konsumsi sebesar 10 kg per tahun. Diakui Sediyono, pihaknya agak berat meningkatkan produksi perikanan karena terkendala lahan budidaya yang semakin berkurang. “Kita akan terus lakukan intensifikasi pada bagaimana mengelola teknologi pemberian pakan yang murah dan tidak tergantung pabrikan. Ini yang kita lakukan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani,” jelasnya.

Terkait kegiatan apel pagi, Bupati memberikan apresiasi karena pelaksanaannya telah lebih baik dari SKPD lainnya. Dari jumlah PNS yang ada di Dinnakan telah ada 80 persen yang hadir mengikuti apel pagi. “Saya berterimakasih dengan kualitas apel pagi ini. Ini salah satu perwujudan komitmen peningkatan kinerja pegawai,” tambahnya.

Sementara, apel pagi di Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan (BP2KP) memecahkan rekor dihadiri seratus persen pegawainya. Dari jumlah pagawai sebanyak 44 orang seluruhnya dapat hadir mengikuti apel pagi yang sudah menjadi budaya di kantor setempat. Alhasil, Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi yang menerima apel pagi di kantor yang berada satu komplek dengan Dinnakan ini , juga  memberikan apresiasi tinggi. (Hardiyanto)