PURBALINGGA – Grup band ‘Circle’ SMKN 1 Purbalingga berhasil keluar sebagai juara I Festival Band Pelajar Tahun 2015 yang digelar Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) di panggung terbuka taman kota Usman Janatin City Park, Jum’at (30/10). Grup band yang pernah meraih juara di tingkat Jateng itu berhak atas hadiah uang tunai Rp 5 juta, tropi dan piagam.

Personil band dari SMKN 1 Purbalingga juga menyabet the best pada vocalis, bassist dan drummer. Untuk gitaris terbaik diraih dari SMKN 1 Bojongsari, dan keyboard terbaik diraih SMKN 2 Purbalingga. Sementara SMKN 1 Purbalingga yang juga menurunkan grup lain ‘Space Band’ hanya mampu menempati posisi sebagai juara Harapan II.

Festival yang berakhir Jum’at malam itu juga memilih juara II dari SMK Muhamadiyah 1 Purbalingga dan juara III grup band Bhisma SMKN 2 Purbalingga. Juara Harapan I diraih SMKN 1 Bukateja. Juara II dan III masing-masing meraih uang tunai Rp 4 juta dan Rp 3 juta, sedang juara harapan I dan II meraih uang tunai Rp 2 juta dan Rp 1,5 juta.

Ketua Dewan juri Handono (Semarang) menyatakan, kualitas penampilan peserta sudah sangat meningkat. Hal yang perlu diperhatikan adalah, peserta semestinya membawa peralatan yang biasa dipakai sendiri, meski panitia sudah menyediakan. “Misal gitar yang sudah biasa dipakai sendiri, pasti akan dengan mudah memainkannya. Gitar yang dipakai bersama bisa fals,” ujar Handono.

Handono juga mengkritisi aransemen yang dilakukan beberapa grup. Aransemen sebaiknya dilakukan ditengah-tengah, tidak di awal lagu. Pada saat awal lagu, biarnya ritme dan syair lagu seperti apa adanya. Baru setelah memasuki pertengahan bisa dimainkan aransemen serta lagunya. “Bagi peserta terbaik yang berminat tampil di TVRI Semarang, kami siap membantunya. Saya harap, ada band dari Purbalingga yang mampu tampil di skala regional Jateng, bahkan di level nasional,” harap Handono yang mengaku sudah menciptakan sejumlah lagu.

Kepala Dinbudparpora Purbalingga Drs Subeno, SE, M.Si disela—sela menyaksikan festival itu mengatakan, Pemkab Purbalingga melalui Dinbudparpora akan terus berupaya memfasilitasi dan memberikan ruang untuk menggali potensi pelajar dan pemuda. Dengan animo yang sangat besar dari para peserta,  membuat Pemkab harus bisa memberikan wadah berekspresi seni khususnya bagi pelajar.

“Kami berharap peserta dapat mengekspresikan bakatnya masing-masing, kalau bisa mengkreasikan seni budaya asli Purbalingga melalui lagu, sehingga Purbalingga dengan sendirinya dapat di promosikan ke tingkat nasional bahkan mancanegara,” harap Subeno.

Subeno juga menjanjikan akan menggelar festival band pelajar rutin setiap tahunnya. Festival ini karena dinilai sangat positif untuk kegiatan para pelajar di luar sekolah. “Kami akan berupaya menggelar kegiatan ini menjadi agenda rutin tahunan,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Bidang Kebudayaan Drs Sri Kuncoro selaku panitia festival mengungkapkan, peserta yang mendaftar hingga menjelang waktu pementasan sebanyak 22 grup. Peserta berasal dari kelompok pelajar yang ada di wilayah Purbalingga. Setiap grup beranggotakan maksimal 8 orang yang terdiri dari pemain dan ofisial. Materi lagu yang dilombakan adalah dua lagu wajib masing-masing Bendera (Coklat), dan satu lagu ciptaan sendiri dengan komposisi bebas. Waktu penampilan masing-masing grup maksimal 15 menit, dan panitia menyediakan fasilitas berupa seperangkat alat band lengkap dengan soundsystemnya.

“Ada beberapa lagu ciptaan sendiri yang menarik untuk dinikmati, seperti lagu ‘Tikus-tikus Korupsi’ yang dibawakan grup band dari SMAN Kemangkon. Lagu itu merupakan kritikan dan ajakan untuk membasmi korupsi,” kata Sri Kuncoro. (y)