PURBALINGGA  – Sekitar 5000 (lima ribu) orang menyesaki lapangan Desa Tlahab Lor mengikuti Silaturahmi dengan Bupati Purbalingga Tasdi sekaligus menyaksikan pagelaran wayang kulit yang dibawakan dalang Kukuh Bayu Aji dengan lakon Gojali Suta pada Minggu malam (24/07). Seluruh Kepala Desa di wilayah Kecamatan Karangreja beserta perangkat dan jajaran pemerintahan desa menghadiri silaturahmi yang diselenggarakan di lapangan Desa Tlahab Lor Kec. Karangreja. Bukan hanya masyarakat Kecamatan Karangreja yang datang menyaksikan pagelaran wayang kulit, tetapi juga dari Kecamatan Karangjambu, Bobotsari, Mrebet, Karanganyar bahkan dari luar Purbalingga diantara warga Belik dan Watukumpul Pemalang.

Bupati Purbalingga Tasdi yang didampingi Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga Tongat, sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, Kepala SKPD, Pimpinan Bank Jateng Purbalingga dan Camat se Kabupaten Purbalingga menyampaikan terima kasih atas tingginya antusias masyarakat yang hadir mengikuti kegiatan. Bupati menyampaikan bahwa pagelaran ini adalah hajat Pemkab Purbalingga dalam rangka silaturahmi mendekatkan diri dengan masyarakat sekaligus sosialisasi kebijakan pembangunan Kabupaten Purbalingga untuk tahun 2016 – 2021 dan juga sarana hiburan bagi rakyat khususnya masyarakat di Kecamatan Karangreja.

“Sengaja saya pakai nama Silaturahmi Rakyat Inyong Kangen Rika, maksudnya adalah agar selalu saling kangen, saling menyayangi untuk mempererat peseduluran, aja ngasi kelalen karo rakyat,” kata Bupati Tasdi.

Selanjutnya Bupati Tasdi juga berharap silaturahmi rakyat ini dapat menyatukan ummaroh (pemerintah), ulama (para tokoh agama), dan ummat (masyarakat) agar terbangun silaturahmi untuk saling asah (adu pemikiran ) saling asih (pembinaan) dan saling asuh yaitu saling memberi.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Subeno selaku Ketua Penyelenggara kegiatan menyampaikan bahwa rangkaian Silaturahmi Rakyat Inyong Kangen Rika dimulai dengan pementasan grup band Wali di alun2 Purbalingga pada 15 Juli 2016, dan kemudian dilanjutkan pagelaran wayang kulit di 6 (enam) Kecamatan yaitu Kecamatan Kutasari, Karangreja, Kejobong, Kemangkon, Mrebet, Bobotsari.

“Ini pagelaran yang kedua setelah sebelumnya (Sabtu, 23/07) dilaksanakan di Desa Candiwulan Kecamatan Kutasari,” kata Subeno.

Subeno menambahkan, kegiatan ini sebagai wujud nyata Bupati Purbalingga untuk menghidupkan seni budaya di seluruh wilayah Kab. Purbalingga yaitu untuk menumbuhkan seni budaya lokal dari masing2 Kecamatan dengan alokasi dana yang telah dianggarkan di APBD Kab. Purbalingga. Tujuan lainnya adalah agar penghidupan seniman dan budayawan terbantu dan yang paling penting adalah sarana komunikasi bagi Pemerintah dan masyarakat dengan berkumpul bersama.

“Dengan berkumpul seperti ini, sebagai media mendekatkan diri Bupati dengan rakyatnya sehingga mudah menyampaikan sosialisasi program-program pembangunanya, kemudian juga Bupati dapat lebih memahami rakyatnya sehingga apabila terdapat kekurangan dalam penyelenggaraan pemerintahan, akan segera mendapatkan penanganan segera,” demikian kata Subeno. (taufiq.h)