Sebagai dampak dari adanya jembatan Linggamas yang menghubungkan dua kabupaten, maka kedua kabupaten tersebut harus membuat jalur trayek baru. Jalur trayek tersebut menghubungkan kabupaten Purbalingga dengan Kabupaten Banyumas melalui jembatan Linggamas.
Pembuatan jalur trayek baru ini sebagai konsekuensi dari dua kabupaten untuk menyediakan jasa transportasi bagi masyarakat. Sebelumnya warga setempat memanfaatkan jasa perahu untuk menyeberang.
Kabid Angkutan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) Purbalingga Sutrisno saat melakukan survei lokasi Selasa (25/11) mengatakan, pihaknya sudah melakukan survei lokasi dan survei jalur. Survei jalur dilakukan untuk mengukur jarak tempuh angkutan.
Dari hasil survei jarak tempuh sudah dihitung, antara jembatan Linggamas di desa Kedungbenda Kemangkon sampai sub terminal Bukateja sejauh 15 km. Nantinya jalur ini akan bertambah jauh, karena harus menyeberang kabupaten Banyumas sampai ke Pasar Sokaraja.
Dituturkan Sutrisno, sebenarnya untuk angkutan di wilayah Purbalingga sudah ada yang melayani trayek Bukateja – Kedungbenda. Dalam catatannya ada 16 armada yang melayani trayek tersebut. Nantinya trayek baru belum diputuskan, apakah sampai Bukateja atau hanya sampai pasar Penican Kemangkon, dengan jaran tempuh 8 km dari jembatan Linggamas.
Namun demikian,kondisi jalan di sepanjang jalur Kedungbenda-Penican perlu perbaikan, karena rusak parah. Disamping itu, jika memungkinkan diperlukan pelebaran badan jalan.
Rencananya Rabu (26/11) Dinhubkominfo Purbalingga akan mengadakan pertemuan dengan Dinhub Banyumas guna membahas rencana trayek baru tersebut. Nantinya akan dibahas bersama terkait jumlah armada, panjang jalur sekaligus tarifnya.(umang-kominfo)