Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Suara Perwira mengikuti Rakor Penanggula
Kegiatan dibuka oleh wakil ketua TP PKK Jateng Sudarli Heru Sudjatmoko.
Dalam sambutannya Sudarli mengungkapkan, peningkatan kasus HIV-AIds di Jawa Tengah melonjak naik dan cukup memprihatinkan. Bahkan sampai awal Desember 2013, di Jawa Tengah secara komulatif ada 7.421 kasus dengan 3.983 kasus HIV dan 3.438 AIDs.
Di Jateng 56 persen kasus HIV-AIDs diderita oleh kaum perempuan. Secara nasional, ibu rumahtangga menempati ranking ke dua (18,33 persen) setelah wiraswasta (20,26 persen).
Oleh karena itu, Sudarli mengingatkan kepada masyarakat untuk setia kepada pasangan hidup resmi, serta mengkampanyekan pencegahan HIV AIDs secara sistemik, menarik, kreatif. Serta menghapus stigma dan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA).
Salah satu pembicara dr Muchlis Achsan Udji Sofro ketua tim HIV-AIDs RSU dr Kariadi Semarang mengatakan gejala sakit lama harus dicurigai sebagai gejala awal HIV-AIDs. Masyarakat diminta segera mendatangi klinik VCT bila menemukan anggota keluarga yang deman lebih dari satu bulan, batuk lebih satu bulan, diare lebih dari satu bulan, berat badan terus menurun serta ada kelainan kulit.
Dalam kegiatan Rakor juga dihadirkan kesaksian dari dua penderita ODHA Ika Parida aktivis KDS Arjuna Plus dan Faizin dari LSM Peduli Kasih. Kedua ODHA sampai saat ini dapat hidup normal. Bahkan Faizin mampu berprestasi di tingkat Internasional melalui sepakbola.
Sayangnya, dari tiga unsur yang semestinya mewakili kabupaten/kota. Purbalingga hanya mengirimkan satu orang Umang Sumarsono dari unsur penyiar radio. Dua unsur lain dari wartawan dan TP PKK tidak datang dengan alasan tidak ada anggaran. (Umang)