PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Tasdi berkomitmen mendorong berkembangnya pondok pesantren di wilayah kabupaten Purbalingga. Dirinya bahkan berkomitmen untuk mengembangkan 63 pondok pesantren yang ada melalui konsep pesantren berbasis ekonomi.

“Nanti para santri tidak hanya belajar agama saja, namun dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonomi seperti beternak, berkebun atau berdagang. Harapannya kegiatan ekonomi itu mampu mendukung pengembangan pondok pesantren lebih maju,” ujar Bupati Tasdi saat memberikan sambutan pada acara Tarawih Keliling (Tarling) putaran pertama di masjid Baiturrohim Desa Sanguwatang Kecamatan Karangjambu, Rabu (8/6).

Pada saat yang sama, Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi juga melaksanakan kegiatan tarling perdana di Masjid Baitussalam Desa Losari Kecamatan Rembang.

Bupati melanjutkan, selama ini pondok pesantren menjadi rujukan bagi masyarakat disekitarnya dalam bidang keagamaan. Melalui program yang akan diterapkan, pondok pesantren diharapkan tergerak untuk mengembangkan potensinya sebagai sentra ekonomi masyarakat.

Diungkapkan Tasdi, sejak dirinya dilantik menjadi Bupati Purbalingga bersama Wakil Bupati Dyah hayuning Pratiwi, dirinya berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat kabupaten Purbalingga yang berakhlakul karimah. Sehingga banyak program keagamaan dirancang dan dilaksanakan secara bertahap.

“Saya punya program Subuh Berjamaah Keliling yang diselenggarakan setiap bulan sekali. Kegiatan ini saya harapkan mampu meningkatkan ketakwaan kita. Saya yakin ini akan berpengaruh terhadap kedisiplinan kita baik dalam beribadah maupun dalam bekerja,” katanya.

Melalui kegiatan Subuh Berjamaah Keliling juga diharapkan menjadi sarana memupuk kebersamaan antara ulama, umaro dan umat. “Program ini diselipkan kegiatan bedah rumah tidak layak huni. Ini digarap secara gotong royong, baik biayanya, materialnya maupun tenaganya,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Bupati, pada 2017 mendatang dirinya berencana membangun Purbalingga Islamic Centre sebagai pusat kegiatan keagamaan dan wisata religi di Purbalingga. Untuk mewujudkan impian itu, saat ini sedang disusun DED-nya (Detail Enginering Design-red). “Akan kami anggarkan Rp 60 miliar. Semoga 2017 sudah dapat mulai dibangun. Lokasinya sudah ada,” katanya.

Kegiatan tarawih keliling merupakan kegiatan rutin pemkab pada setiap bulan suci Ramadan. Tujuannya untuk memupuk solidaritas dan meningkatkan spiritualitas. Dengan adanya kegiatan tarling diharapkan silaturahmi antara ulama, umaro dan umat semakin menyatu sehingga mampu bekerjasama dalam membangun kabupaten Purbalingga.

Secara keseluruhan, kegiatan tarling Bupati dan Wakil Bupati akan digelar sebanyak 18 kali di 18 lokasi kegiatan. Setiap kecamatan akan disambangi tim tarling Bupati atau tim tarling Wakil Bupati masing-masing sebanyak satu kali, bertempat di masjid yang telah ditetapkan sebagai lokasi tarling.

Pada putaran kedua, Jumat lusa (9/6), tim 1 yang dipimpin Bupati Tasdi akan melaksanakan shalat tarawih di masjid Baitussalam Desa Karangreja Kecamatan Karangreja. Sedangkan tim 2 Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, melaksanakan tarling di Masjid Al Azhar Desa Kramat Kecamatan Karangmoncol. (Hardiyanto)