PURBALINGGA – Selama tiga hari, dimulai hari Jum’at sampai  Minggu tanggal 4-6 Maret 2016 sebanyak 137 peserta Barisan Ansor Serbaguna (Banser)  menjalani Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Kabupaten Purbalingga di SMK Ma’arif Bukateja. Minggu petang (6/3) secara resmi kegiatan tersebut ditutup.

Penutupan dilakukan langsung Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi diawali dengan baiat banser yang dilakukan oleh Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen)  Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor Ulil Archam dan dirangkai penyiraman air kembang  oleh wabup kepada seluruh peserta kursus sebagai tanda berakhirnya kegiatan. Secara bergantian, wabup menyiramkan air kembang, dikuti ratusan peserta lain yang sudah ditempa selam tiga hari menjalani kursus dengan materi wawasan kebangsaan, bahaya radikalisme, ke-NU-an, ke-aswajaan serta materi lainnya. Sedangkan kursus yang dibuka Bupati Purbalingga Tasdi, bertujuan meningkatkan kader yang militan berdasarakan ahlus sunnah waljamaah(Aswaja) annahdiyah diikuti 137 peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah

Usai membaiat, Wasekjen PP GP Ansor Ulil Archam mengajak agar Banser senantiasa meningkatkan ketaqwaan dalam rangka menegakan Aswaja. Selain itu, Ulil juga mengajak, agar senantiasa menegakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena masa depan Nahdlatul Ulama (NU) dan NKRI ada dipundak pemuda.

“Karena masa depan NU ada dipudak kalian semua, masa depan  NKRI juga tidak oleh siapa-siapa, tapi oleh kalian semua pemuda termasuk  Banser saya minta mempertahankan NKRI. Siapapun, apapun alasannya, yang akan merongrong, menggeser  NKRI Banser akan selalu didepan mempertahankan, karena NKRI harga mati,”tuturnya. .

Dalam sambutan penutupan, wabup, mengatakan, selain mengapresiasi, pihaknya juga meminta, agar ilmu yang diserap selama kursus dijadikan bekal dalam pembentukan jatidiri, mental, karakter dalam menyiapkan calon-calon pemimpin bangsa yang berakhlakul kharimah. Menurutnya, banser sebagai  tenaga inti dari gerakan pemuda Ansor punya  peranan penting sebagai kader penggerak, pengemban dan pengaman program-programn sosial kemasyarakatan pemuda Ansor. Selain itu, banser juga mempunyai kualifikasi, disiplin dan dedikasi tinggi , ketahan fisik juga mental yang tanggunh penuh daya juang dan religius sebagi benteng ulama.

“Sehingga kegiatan tersebut dapat membentuk karakter –karakter pemuda NU yang handal dalam rangka melaksanakan amaliah-amaliah NU serta dapat menangkal paham-paham  radikal yang  saat ini marak di masyarakat,”katanya.

Menurut, wabup, saat ini gerakan paham Gafatar dan ISIS yang hadir, merupakan salah satu permasalahn yang perlu dibenahi bersama-sama, antara pemerintah dan bantuan serta dukungan dari keluarga besar Banser. Sedangkan kursus tersebut, merupakan kelanjutan dari pengkaderan yang ditanamkan pada nilaikarakteristik , identitas, loyalitas komitmen serta  ideologis Islam yang berhaluan Ahlus Sunnah Waljamaah.  Oleh karenanaya dalam dalam kursus tersebut,  tiap kader  ditempa didorong untuk mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki budi pekerti luhur, berpengetauhan luas, berkesadaaraan tinggi terhadap professionalisme.

“Fakta membuktikan bahwa pemuda memiliki n peranan strategis dalam ikut memperjuangkan dan merebut kemerdekaan Indonesia, nantinya  Banser yang mempunyai  peranan penting sebagai garda terdepan dalam mempertahankan NKRI.“Untuk itu, saya minta semua siap,”pintanya. (Sukiman)