Desa Kedungbenda adalah sebuah desa di kecamatan Kemangkon dengan jumlah penduduk 5.040 orang terdiri dari 2.649 penduduk laki – laki  dan 2.401 penduduk perempuan, 1.200 KK, 12 RW. dan 34 RT.  Luas wilayah desa Kedungbenda 401 HA, dengan tata guna lahan sebagai berikut :   Sawah irigasi 1/2 teknis seliuas 24 Ha.  Sawah Tadah hujan 40 Ha.   Luas Tegalan 60   Ha.  Ladang seluas 50 Ha.   Pemukiman 200 Ha.   Kas Desa / Tanah Bengkok 25 Ha.  Tanah makam kurang lebih 3 Ha.
Posisi Desa Kedungbenda sebelah  utara berbatasan dengan Desa Kalialang, Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Petir dan sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bokol.
Hasil pertanian utama di Desa Kedungbenda adalah padi dan ubi kayu, sedangkan hasil perkebunan berupa kelapa.
Desa Kedungbenda memiliki potensi untuk pengembangan sektor peternakan, diantaranya yang sudah dikembangkan oleh masyarakat setempat adalah ternak kambing. Pengembangan peternakan ini masih dilakukan secara rumahan dan merupakan pekerjaan sampingan selain menjadi petani.  Namun pengembangan peternakan ini sangat membantu perekonomian masyarakat setempat.
Masyarakat Desa kedungbenda selain bekerja di bidang pertanian juga bergelut di bidang kerajinan tangan.   Sektor ini juga sangat menjanjikan bagi kesejahteraan masyarakatnya.  Salah satu kerajinan tangan yang eksis di Desa Kedungbenda adalah pembuatan kursi dari ban mobil.
Sarana kesehatan yang ada  terdiri dari 1 PKD,  1 orang bidan desa, 3 Orang  perawat, kader PKD 1 orang kader posyandu 30 orang.  Sedangkan sarana pendidikan yang ada terdiri dari 4 SD / MI , TK /RA  sebanyak 2 dan 1 PAUD

Prestasi yang pernah diraih Desa Kedungbenda antara lain : Juara Lomba Dayung di Kebasen,  Juara II tanaman kedelai tingkat Provinsi Jawa Tengah, Juara II tanaman jagung
Potensi  budaya di Desa Kedungbenda  sangat beragam, diantaranya sanggar kesenian, pedalangan, macapat, ebeg dan lengger.  Sampai saat ini di Desa Kedungbenda masih terdapat 4 kelompok kesenian dan 1 sanggar kesenian.
Desa Kedungbenda memiliki potensi alam yang menjanjikan untuk dikembangkan menjadi potensi pariwisata.  Misalnya saja situs purbakala lingga yoni yang berada di Dusun II
Selain itu sejak jelang idul fitri 2015 mulai dikembangkan paket wisata menyusuri sungai Klawing menuju congot (pertempuran sungai klawing dan sungai serayu).
Cukup dengan 5ribu rupiah perorang saja, wisatawan bisa menggunakan jasa perahu untuk menikmati indahnya sungai klawing.  Satu perahu bisa dinaiki 8 –  12 orang
Perahu yang digunakan merupakan bekas perahu penyeberangan yang sudah tidak di operasionalkan lagi, karena sudah terbangun jembatan Linggamas yang menghubungkan Desa Kedungbenda Kabupaten Purbalingga dengan  Kabupaten Banyumas, yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Kamis 5 Maret 2015