PURBALINGGA – Tahun ini di wilayah Purbalingga diprediksi tidak akan mengalami kekeringan, karena pada tahun ini Indonesia mengalami musim kemarau basah. Pihak pemerintah kecamatan sampai saat ini juga belum menerima adanya laporan permintaan dari desa yang meminta penyaluran air.
Begitu juga salah satu wilayah langganan kekeringan di Kecamatan Kejobong, belum ada laporan dari desa terkait permintaan penyaluran air bersih.
“Sampai saat ini belum ada laporan permintaan penyaluran air bersih untuk desa-desa di wilayah kami,”terang Camat Kejobong Suwardi saat Apresiasi Seni Tingkat Kecamatan Kejobong Senin (22/8).
Menurut Suwardi, saat ini kecukupan warga akan kebutuhan air bersih masih mencukupi , namun pihaknya tetap mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi permintaan air bersih dari warga.
“Kalau nanti masyarakat sudah kekurangan dan membutuhkan air bersih, kami akan laporkan dan minta bantuan kepada bupati,”tuturnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga Prio Satmoko melalui Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Muhsoni menjelaskan, memasuki pekan terakhir pada bulan Agustus pihaknya belum menerima permohonan bantuan air bersih. Sehingga diprediksi tahun ini di Purbalingga tidak akan mengalami kekeringan.
“Meski demikian, kami tetap memetakan daerah rawan kekeringan,”jelasnya.
Menurutnya, untuk musim kemarau tahun ini, tidak separah dibandingkan lalu, Karena pada tahun lalu, saat memasuki bulan Juli permintaan air bersih sudah dilakukan beberapa desa.
“Kemarau tahu ini, tidak separah jika dibandingkan musim kemarau tahun lalu, pada Juli tahun lalu permintaan air bersih sudah masuk ke BPBD,”tuturnya.
Muhsoni menambahkan, tahun lalu di Purbalingga ada 12 kecamatan dengan rincian 66 desa yang mengalami krisi air bersih. Namun pihaknya sudah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 1.752 tanki air bersih. Sampai saat ini barulima desa di Kecamatan Kertanegara yang dinyatakan rawan kekeringan, yakni Desa Karangasem, Kasih, Karangtengah, Kertanegara dan Desa Margasana. (Sukiman)