PURBALINGGA – Sodetan Pendelegan sepanjang tiga kilometer yang melintasi tiga desa di Kecamatan Kaligondang, mulai Rabu (4/11) kemarin dinormalisasi. Alat berat diturunkan untuk mengeruk endapan tanah di dasar sungai kecil ini yang sudah meninggi.
Sodetan selebar tiga meter itu berasal dari wilayah Desa Bandingan dan melintasi sawah di Desa Penolih, Cilapar dan Selanegara. Sodetan ini kemudian bermuara di Sungai Ranu. Sungai Ranu sendiri bermuara ke Sungai Klawing.
“Selama ini jika musim hujan, daerah sini pasti banjir. Bahkan air yang menggenang jalan penghubung Penolih-Cilapar bisa setinggi dada,” kata Sekretaris Desa Penolih, Suprapto.
Ia menjelaskan, banjir yang sering terjadi disebabkan air dari tiga desa yang hendak mengalir melalui sodetan Pendelegan menuju Sungai Ranu selalu kembali. Sebab dasar sodetan sudah sangat dangkal, demikian juga dengan dasar Sungai Ranu.
Saat ini sodetan itu hanya berlebar sekitar dua meter dengan kedalaman 1,5 meter. Ukuran sodetan dinormalisasi lagi menjadi tiga meter dengan kedalaman 2,5 meter.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga, Sigit Subroto menambahkan, sebelumnya pihaknya sudah mengusulkan ke Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Serayu-Citanduy Purwokerto untuk menormalisasi sodetan Pendelegan termasuk Sungai Ranu yang bermuara ke Sungai Klawing.
Alasannya, endapan di sungai tersebut sudah tinggi dan menjadi penyebab utama banjir di wilayah Desa Penolih, Cilapar dan Selanegara saat musim hujan tiba.
“Rupanya ini diperhatikan serius oleh bapak Gubernur, hingga sekarang sodetan itu dinormalisasi. Kami juga akan mengusulkan lagi untuk normalisasi Sungai Ranu, menyeluruh sampai ketemu ke Sungai Klawing,” katanya. (Hardiyanto)