PURBALINGGA – Untuk menghemat energi listrik, empat orang siswa SMA Negeri 1 Purbalingga menemukan lampu solar sel hemat energi. Lampu ini diklaim bisa menghemat energi sekaligus bisa digunakan di saat darurat seperti saat mati listrik.

“Lampu ini bertenaga surya. Jadi, di siang hari, solar sel akan di-charge sampai full dengan cara dijemur minimal enam jam untuk cuaca cerah. Kalau mendung ya bisa seharian, dari pagi sampai sore,” jelas Faisal, salah satu dari empat siswa ini.

Siswa bernama lengkap Rahmat Faisal Gunawan ini menerangkan, saat dijemur, solar sel menyerap tenaga surya. Jika dijemur sampai daya full, akan mampu menyalakan lampu LED sampai 10 jam. Semakin besar solar sel, semakin banyak daya yang diserap, semakin lama jangka waktu lampu bisa menyala, semakin banyak lampu yang bisa dinyalakan.

“Solar sel yang berfungsi sebagai power bank, telah menyimpan daya. Solar sel ini disambungkan dengan lampu LED, kecil saja, lalu dihadapkan ke air yang telah dimasukkan dalam wadah seperti bekas botol air mineral. Air ini berfungsi untuk membiaskan cahaya dari lampu LED ini. Inilah cara kerja lampu solar sel hemat energi. Sama sekali tidak membutuhkan tenaga listrik,” paparnya.

Dengan solar sel seukuran smartphone android, lampu yang dihasilkan memang tidak terlalu terang dibanding lampu neon. Tapi lampu ini dapat direkomendasikan untuk pemakaian outdoor di malam hari, seperti lampu taman dan jalan.

“Kami berharap penemuan kami ini bisa diaplikasikan. Minimal di sekolah kami. Hanya saja kendalanya memang bahan bakunya cukup mahal, terutama solar sel itu. Yang paling kecil seperti ini saja harganya 300 ribu,” ungkapnya.

Meski pada awalnya mahal, namun selanjutnya jauh lebih hemat. Menurut Umbu, teman Faisal, lampu ini minim biaya perawatan, biaya rekening listrik, biaya solar untuk genset dan sebagainya.

“Paling-paling perawatannya mengganti air dan mengelap wadah air,” ujar Umbu yang memiliki nama lengkap Umbu Saefudin Prima.

Selain Faisal dan Umbu, tim ini juga diperkuat oleh Anggita Adzan Dzuhri dan Darmawan Adi Nugroho, dibawah bimbingan dua guru pendamping, Anggi Wismawati dan Eka Yulyanto. Penemuan ini terkait dukungan SMA N 1 Purbalingga dalam penilaian Lomba Hemat Energi antar Setda se-Jawa Tengah hari Selasa (1/7).  (Estining Pamungkas)