Pengembangan Pangkalan Udara (Lanud) Wirasaba di Purbalingga menjadi bandara komersil, saat ini masih berhenti di tingkat Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pasalnya hingga saat ini belum ada izin yang dikeluarkan oleh kementerian.
Mengutip pernyataan salah satu pejabat di Kemenhub, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko mengatakan, salah satu kendala belum dikeluarkan izin tersebut karena faktor jarak yang dekat dengan Bandara Tunggulwulung Cilacap. Di sisi lain, penjabat itu menyebutkan Bandara Tunggulwulung sangat sulit untuk dikembangkan.
“Pengembangan Lanud Wirasaba selain menjadi program kebupaten Purbalingga dan sekitarnya, juga jadi program provinsi. Kami tidak ingin mematikan Tunggulwulung agar tetap melayani masyarakat Cilacap, tapi untuk luar Cilacap sangat sulit apalagi  tidak bisa dikembangkan. Hanya bisa didarati pesawat-pesawat kecil,” katanya, saat berkunjung ke Purbalingga, Sabtu (15/2) kemarin.
Heru mengunjungi Purbalingga dalam kapasitas sebagai Ketua DPD PDIP Jateng untuk memimpin Apel Besar Peringatan HUT PDIP ke 41 di alun-alun kota itu.
Wagub Heru mengaku, karena sudah menjadi agenda Provinsi Jateng, ia dan Gubernur akan terus berkomunikasi dengan Kemenhub. Pasalnya, pemkab Purbalingga dan Pemprov Jateng sudah mendapatkan lampu hijau dari Komandan Staf Angkatan Udara.
“Kuncinya di Menhub. Jika rekomendasi tidak turun saat ini, kami optimis tahun depan. Tetap kami upayakan,” katanya.
Wacana pengembangan Lanud TNI AU Wirasaba menjadi bandara  komersial mengemuka pada 2006 lalu. Bupati Purbalingga waktu itu,  Triyono Budi Sasongko sudah mendapat ijin dari KSAU.
Selain Lanud Wirasaba, Pemprov juga akan mengembangkan Bandara Ahmad Yani, Pelabuhan Tanjung Mas dan Bandara Karimunjawa. Untuk saat ini yang tengah dikerjakan baru Karimunjawa berupa memanjangkan landasan dari 800 meter menjadi 1.200 meter. (Humas/Hr).