Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Purbalingga terus berbenah dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya dengan mulai diterapkannya system manajemen asset melalui pembuatan data base asset PDAM hasil pendampingan oleh konsultan BPPSPAM, sejak Juli lalu.
“Hasil pendampingan ini merupakan embrio dari pelaksanaan program IT PDAM yakni Sistem Informasi Manajemen Aset atau SIMA. Harapan kami PDAM Purbalingga dapat segera menerapkan system ini dimasa mendatang,” ujar Direktur PDAM Riyanto, pada acara Workshop Manajemen Aset di Ruang Graha Adiguna komplek Pendapa Dipokusumo, Jum’at (10/10).
Workshop diselenggarakan oleh Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Kementerian Pekerjaan Umum, diikuti para karyawan PDAM Purbalingga dan sejumlah perwakilan manajemen PDAM kabupaten tetangga.
Riyanto menuturkan penerapan SIMA sangat penting guna mendukung profesionalitas dan efisiensi pelayanan PDAM. Adanya SIMA yang diawali tersusunya data base yang falid dapat berfungsi untuk mengantisipai adanya gangguan pelayanan air PDAM.
“Sistem ini mampu memberikan informasi secara real time menyangkut adanya gangguan pada jaringan PDAM. Disamping akan memberikan keuntungan adanya peningkatan SDM dan efisiensi kinerja PDAM,” tandasnya.
Sementara, Marchelina dari BPPSPAM mengatakan, PDAM Purbalingga termasuk salah satu PDAM yan mendapat pendampingan menejemen asset dari BPPSPAM. Tahun 2014 ini ada tiga PDAM yang mendapat pendampingan yakni PDAM Kabupaten Wonosobo dan Purbalingga di Jawa Tengah serta PDAM Sidoarjo, Jawa Timur.
“Pendampingan dilakukan dalam menyusun manajemen asset salah satu cabang. Kedepan hendaknya dapat diterapkan pada seluruh cabang yang dimiliki,” katanya.
Manajemen asset, lanjut Marchelina, sangat diperlukan guna mengoptimalkan kinerja penyelenggaraan SPAM. Terutama dalam melakukan efisiensi pelayanan dan mencegah hilangnya asset yang dimiliki. Termasuk untuk mendukung pencapaian 100 persen akses aman air minum pada 2019. Dimana pemerintah mentargetkan tidak ada lagi penduduk Indonesia yang tidak mendapatkan akses aman air minum pada 2019.
“Akses aman air minum bukan hanya melalui jarngan perpipaan oleh PDAM saja namun juga melalui akses bukan perpipaan lainnya,” jelasnya.
Ditambahkan Marchelina, hingga akhir 2013 akses aman air minum secara nasional baru mencapai 67,73 persen dari target Millennium Development Goals (MDGs) 68,87 persen pada 2015. Akses itu meliputi untuk daerah perkotaan baru 74 persen dari target 75 persen dan perdesaan baru 56,17 persen dari target MDGs 65,81 persen.
Menurut Direktur Tehnik PDAM Purbalingga, Sugeng, saat ini fungsi manajemen asset masih berada dalam struktur Bagian Teknik. Namun dalam penerapannya kedepan kedudukan dan posisi tim manajemen asset akan ditempatkan dalam struktur tersendiri sebagai bagian dari jabatan fungsional. (Hardiyanto)