PURBALINGGA – Majelis Wilayah Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Rembang hari ini, Minggu (10/4) menggelar konferensi untuk memilih ketua MWC, Muslimat dan Fatayat Anak Cabang Kecamatan Rembang di MI Maa’rif NU Bantarbarang Kecamatan Rembang. Kegiatan yang konferensi yang dilaksanakaan berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) MWC NU Kecamatan Rembang, dibuka secara resmi oleh Bupati Purbalingga, dihadiri Camat Rembang, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) Rembang diikuti Rois Syuriyah , Tanfidziyah, Mustasyar MWC Kecamatan Rembang serta Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat, Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Rembang juga para pengasuh pondok pesantren di wilayah Kecamatan Rembang.
Hasil keputusan konferensi atau Ahlul Hali Wal Aqdhi MWC NU Kecamatan Rembang, memilih Kyai Musonef sebagai Rois Syuriyah MWC NU, Ketua Tanfidziyah MWC Saebani untuk periode tahun 2016 sampai dengan 2021.
“Untuk hasil pemilihan PAC Muslimat Kecamatan Rembang, ketuanya Sukesih dan Wahidah sebagai Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Rembang,”jelas Saebani.
Bupati Purbalingga Tasdi saat menyampaikan sambutannya mengucapkan selamat atas pelaksanaan konferensi. Dia berharap, agar melalui kegiatan tersebut, dapat meningkatkan kemajuan organisasinya. Selain itu, warga NU diminta saling asah, asih dan asuh.
“Saya ucapkan selamat berkonferensi, mudah-mudahan melalui konferensi ini, dapat meningkatkan kemajaun organisasi Nu bersama badan otonomnya. Saya juga meminta, agar warga NU saling asah asuh dan asih, selain itu, saya minta untuk kompak dalam rangka menegakan Ahli Sunnah Waljamaah,”pinta bupati.
Menurut bupati, kontribusi NU dalam menegakkan akhlakul kharimah di Purbalingga cukup besar. Kontribusi lainnya juga tidak kalah besar, seperti bidang pendidikan, bidang agama dan bidang kesehatan. Sejak didirikan oleh pendirinya pada tahun 1926, NU didirikan tidak saja untuk kepentingan umat Islam, namun juga untuk kepentingan bangsa dan Negara. Ada tiga hal yang melatarbelakangi berdirinya NU, yang pertama motif agama, yaitu NU lahir atas semangat menegakkan dan mempertahankan agama Islam di Nusantara dan meneruskan perjuanangan Wali Songo. Kedua, Nu lahir mneyatukan para ulama serta tokoh-tokoh agama dalam melawan penjajah. Ketiga motif mempertahankan faham Ahlussunah Wal Jama’ah untuk membentengi umat Islam khususnya di Indonesia agar tetap teguh pada ajaran tersebut dan tidak tergiur dengan ajaran-ajaran baru.
“Untuk itu kita perlu berterima kasih kepada pendiri NU, kita harus terus memperjuangkan pendiri NU yang telah mendahului kita. Selain itu, melaui momentum ini saya berharap bagaimana sejarah NU untuk membangun bangsa, sehingga kontribui ini untuk ditingkatkan, mudah mudahan eksistensi NU dan otonomnya di Rembang selalu eksis dalam rangka membangun umat, membangun bangsa dan kabupaten Purbalingga,”tandas bupati. (Sukiman)