DSC_0056(1)

PURBALINGGA  – Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto (Dulu STAIN-red), diminta dapat memberdayakan masyarakat di lokasi KKN. Sehingga mahasiswa KKN wajib berkordinasi dan bekerjasama dengan masyarakat.

“KKN itu lebih kepada manajemennya bukan kerjabhaktinya. KKN bukan kerja bhakti sendiri, macul sendiri dan masyarakat tidak ada yang ikut, tetapi bagaimana meberdayakan masyarkatnya,” ungkap Wakil Rektor I IAIN Purwokerto, Munjin, saat menyerahkan peserta KKN Posdaya Berbasis Masjid IAIN Purwokerto di Pendapa Dipokusumo Purbalingga, Senin (6/7).

Diungkapkan Munjin, KKN Posdaya Berbasis Masjid sangat strategis untuk mahasiswa IAIN. Peserta KKN harus mampu membawa masjid menjadi pusat seluruh kegiatan dan pusat inspirasi kegiatan masyarkat. Dimana kondisi saat ini, masjid hanya menjadi kegiatan ibadah yang ramainya hanya saat bulan ramadhan saja.

“Jadi kalau KKN saat ini kurang program, itu bahaya. Hadirnya mahasiswa KKN berbasis masjid minimal harus bisa melakukan pemberdayaan dan memakmurkan masjid,” tandasnya.

Sementara Wakil Bupati Purbalingga Tasdi meminta peserta KKN mampu menjadi spirit di masyarakat untuk meningkatkan kontribusi dalam pembangunan dan kehidupan kemasyarakatan. Sehingga sangat mendukung terwujudnya misi Purbalingga menciptakan masyarakat yang berahlakul karimah.

“Waktu 42 hari harus mampu dimanfaatkan mahasiswa untuk mengubah masyarakat menjadi lebih baik utamanya dalam kehidupan bidang keagamaan,” pesannya.

Kegiatan KKN Posdaya Berbasis Masjid di Purbalingga diikuti oleh  360 mahasiswa yang terbagi dalam 45 kelompok. Mereka berasal dari program studi Hukum Ekonomi Syariah, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Manajemen Pendidikan Islam dan Pendidikan Guru MI.

KKN tersebut akan ditempatkan di 12 desa Kecamatan Kutasari dan 13 desa di wilayah kecamatan Padamara. Untuk kecamatan Padamara dilaksanakan 6 Juli hingga 31 Agustus. Sedangkan kecamatan Kutasari tanggal 27 Juli hingga 9 September 2015. (Hardiyanto)