kirab kakang mbekayu2

PURBALINGGA – Kirab Kakang Mbekayu Duta Wisata Purbalingga 2015 disambut hangat warga masyarakat Purbalingga, Kamis (1/10). Kirab dengan mengambil star di Kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga dan melewati jalan utama di kota serta finish di Taman Wisata Pendidikan Purbasar Pancuranmas di Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara.

            Para peserta Kakang Mbekayu yang berjumlah 65 orang terdiri dari 34 putri dan 31 putra sebelum megikuti kirab mendapat pengarahan dari Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Drs Subeno, SE, M.Si. Peserta kemudian menaiki dokar yang telah disiapkan. Setiap dokar mengangkut empat orang peserta. Kirab dari Jalan Piere Tendean kemudian menuju alun-alun – patung knalpot – perempaan Kompo – kembali ke alun alun kemudian ke Jalan jenderal Soedirman – pasar Badok bancar – Jalan Isdiman – Jalan Kominot – Taman Kota – Jalan MT Haryono dan lurus terus menuju Padamara. Jarak kirab sekitar 10 kilometer. Warga masyarakat yang kebetulan berada di alun-alun-alun kota untuk menyambut para jemaah haji juga menyaksikan iring-iringan itu. Kirab itu juga diikuti para juara Kakang Mbekayu tahun sebelumnya yang tergabung dalam Kayulingga.

            Salah seorang peserta Sabrina (17) mengaku senang bisa mengikuti ajang pemilihan Kakang Mbekayu. Siswi sebuah SMA di Semarang ini sengaja kembali ke kampungnya di Purbalingga untuk mengikuti ajang pemilihan Kakang Mbekayu. “Saya sangat senang bisa mengikuti ajang ini. Apalagi ada kirab dengan naik dokar keliling kota, saya baru pernah bisa naik dokar mengelilingi kota,” kata Sabrina.

            Subeno mengatakan, para peserta Kakang Mbekayu diharapkan bisa saling menghargai satu sama lain. Semua saling membutuhkan. Peserta Kakang Mbekayu juga harus bermental juara. Bermental juara artinya harus siap menang dan siap kalah. “Kalau nanti menang, disyukuri, tapi kalau kalah jangan patah semangat. Peserta harus memiliki jiwa kompetitif. Tidak jaminan yang dapat juara juga akan mampu berkompetisi di masyarakat nantinya,” kata Subeno.

            Para peserta juga harus menyiapkan diri sebagai pemuda pemudi harapan bangsa. Ajang pemilihan Kakang Mbekayu sebagai pengalaman untuk memperkuat pengalaman hidup dan bekal di masa depan. “Jadilah pemuda pemudi yang tangguh, dan siap menyongsong masa depan yang lebih baik,” pesan Subeno. (y)