PURBALINGGA  – Suasana peringatan Tahun Baru Islam 1438 Hijriyah di Purbalingga khususnya di pedesaan dengan berbagai kegiatan keagamaan hingga seni budaya tidak hanya diawal saja, namun hingga berakhirnya bulan Muharam kegiatan tersebut masih terasa.

Seperti yang dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Kedungwuluh Kecamatan Kalimanah bersama masyarakat melakukan swadaya guna menyambut tahun baru Muharram Minggu (30/10) di pendapa setempat melaksanakan pagelaran wayang kulit pagi hingga malam hari dengan menampilkan dalang Kukuh Bayu Aji dan Ki Bima Setya Aji.

Sebelum pementasan kedua dalang dalam satu kelir, diawali sambutan oleh Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi yang dihadiri Kepala Kepolisian Resort Purbalingga AKBP Agus Setyawan Heru Purnomo,para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kalimanah juga dilakukan pembagian doorprize berupa uang dari Wabup kepada masyarakat. Berbagai pertanyaan disampaikan Wabup terkait dengan pemeritahan desa hingga kabupaten, bahkan saat Wabup meminta warga menyebut jumlah desa di Kecamatan Kalimanah banyak warga yang tidak mengetahui.

“Coba sebutkan berapa jumlah desa di Kecamatan Kalimanah, kalau ada yang tahu saya beri hadiah,”ucap Wabup.

Dalam kesempatan tersebut, selain mengucapkan semalat tahun baru Islam 1438 hijriyah kepada seluruh warga Kecamatan Kalimanah, Wabup juga meminta agar di tahun baru semua dapat mengisi lembaran-lembaran kehidupan baru dengan lebih lebih baik dari tahun lalu.

“Karena kalau hari ini lebih baik dari tahun lalu merupakan orang yang beruntung,”tuturnya.

Wabup juga bangga, karena pada momen bulan Muharom di berbagai wilayah Kabupaten Purbalingga banyak diisi dengan kegiatan positif mulai dari kegiatan keagamaan seperti santunan kepada anak yatim dan pengajian juga kegiatan seni budaya lokal. Diharapkan, dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka tahun baru Islam tidak hanya sekedar acara kumpul-kumpul saja, akan tetapi lebih banyak maknanya. Seperti kegiatan kegamaan untuk meningkatkan syiar Islam dan kegiatan seni budaya lokal sebagai bentuk melestarikan kebudayaan.

“Kegiatan bulan Muharram berupa santunan kepada anak yatim, pengajian sampai dengan kegiatan seni budaya , hampir setiap malam bupati dan wabup mendapat surat undangan pengajian hingga pagelaran seni budaya lokal. Kegiatan tersebut tidak hanya sekedar hiburan semata atau hanya kumpul-kumpul, namun juga dalam rangka syiar Islam seperti yang dilakukan oleh para wali dalam menyebarkan agama Islam,”ujarnya.

Wabup menandaskan,bahwa kegiatan tersebut juga dalam rangka meningkatkan silaturahmi dan kebersamaan antar sesama masyarakat. Selain itu juga sebagai ajang untuk menyampaikan program-program pemerintah, karena tanpa adanya dukungan masyarakat,  pemerintah tidak berarti apa-apa.

Sedangkan kegiatan seni budaya dalam rangka bulan Muharam tidak hanya sekedar kumpul-kumpul, namun mempunyai tujuan untuk melestarikan budaya jawa/lokal agar semakin meningkat dan tidak punah, karena budaya jawa tidak hanya wayang saja namun juga ada seni ebeg, karawitan dan budaya lainnnya. Sehingga pihaknya bersama Bupati Purbalingga juga akan tetap melakukan upaya guna meningkatkan seni budaya dengan memberikan setiap kecamatan satu set perangkat gamelan untuk mendorong masyarakat agar mau memanfaatkan dan berlatih seni karawitan, tandasnya. (Sukiman)