PURBALINGGA,INFO-Dinkominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) Purbalingga menggelar pelatihan jurnalistik untuk sekitar 60bagian humas(hubungan masyarakat) OPD(Organisasi Perangkat Daerah) selasa (12/12/2017) di aula dinkominfo. Acara tersebut
Merupakan upaya dinkominfo purbalingga meningkatkan kesadaran kehumasan bagi opd yang ada di Purbalingga. Menurut ketua panitia Budi Santosa, SH., M.Si semua humas yang ada di opd harus memiliki kemampuan membuat rilis berita agar program yang ada di institusi masing-masing bisa terpublikasi dan masyarakat bisa mengakses dengan baik.
“Semua bagian humas di seluruh OPD harus melek media sosial dan harus bisa membuat rilis ke media masa. Rilis dari OPD akan ditampung di surel(surat elektronik) milik humas kominfo yang selanjutnya akan dilanjutkan ke beberapa surel media masa,” kata Budi.
Pemateri pertama dari jurnalis Suara Merdeka Ryan Rachman menjelaskan media akan sangat terbantu jika seluruh OPD bisa membuat rilis. Dia menambahkan, selama ini para jurnalis sulit untuk mengakses berita maupun peristiwa aktual hingga tingkat desa dan kecamatan. Dengan kesadaran akan membuat berita, seluruh pelosok akan lebih dikenal dan informasi akan lebih cepat sampai kepada pembaca dimanapun berada.
Ryan mengatakan walaupun seseorang memiliki kemampuan verbal baik, namun tidak jarang kesulitan untuk menuangkannya ke dalam tulisan yang informatif. Ryan juga menjabarkan kaidah penulisan yang harus sesuai kaidah baku bukan bahasa gaul yang menyalahi pakem rilis jurnalistik. Dia pun memberi motivasi dan mengatakan yang terpenting dari sebuah kepenulisan adalah memulai dan jangan mudah menyerah. Menurut dia menulis bagaikan berenang yang akan terbiasa dengan sendirinya.
“Yang terpenting dalam menulis adalah berani memulai. Jangan terlalu banyak pertimbangan dan tulislah sesuai dengan data yang ada. Menulis itu seperti berenang, pasti akan terbiasa dengan sendirinya,” tandas Ryan yang juga lulusan sastra Inggris Universitas Jendral Soedirman.
Materi kedua dengan tema menangkis berita hoax dibawakan oleh Kabid Humas dan IKP (Informasi Komunikasi Publik) Ir. Prayitno, M.Si. tema tersebut diangkat karena berita bohong atau hoax sudah sangat mengkhawatirkan. Sehingga OPD yang ada di kabupaten Purbalingga harus proaktif memerangi berita hoax dengan cara memberikan berita yang edukatif dan bisa dipertanggungjawabkan.
Dia menjelaskan berita hoax yang hampir setiap saat muncul di media sosial mengandung unsur yang memecah belah dan membawa muatan kebencian. Dia memberi tips agar masyarakat tidak terjebak pada hoax. Diantaranya dengan cross-check dari media satu dengan media lain yang memuat konten sama. Dari sana akan terlihat mana yang mempunyai muatan berita hoax dan berita benar.
Prayitno menambahkan, sudah ada aplikasi yang bisa dipakai untuk mengidentifikasi berita hoax. Nama aplikasi tersebut adalah hoaxanaliser. Pengguna medsos tinggal menkopi URL dari berita yang dibaca dan ditempel(paste) ke dalam aplikasi tersebut. Setelah itu pengguna medsos akan mengetahui keakuratan berita yang dibaca.
“Masyarakat pengguna sosial media harus diedukasi mengenai keakuratan berita. Jangan sampai masyarakat justru menyebar hoax yang justru akan merugikan dirinya sendiri. Dengan aplikasi hoaxanaliser, pengguna sosmed akan tahu kebenaran yang dibaca,” pungkas Prayitno. (PI-8)