IMG_8419

PURBALINGGA  – Desa Majatengah Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga mewakili Jawa Tengan maju pada Lomba Kelompok Tani (Klomtan) Terbaik Komoditas Padi Nasional.

“Majatengah mewakili Jateng pada lomba klomtan terbaik untuk komoditas padi serta harus menyingkirkan 12 klomtan dari 12 provinsi se-Indonesia. Sedangkan di Jawa Tengah, selain Purbalingga ada dua kabupaten yang maju ke tingkat nasional yaitu, KabupatenTemanggung komoditas jagung, Purworejo komoditas kedelai juga bersaing dengan 12 provinsi,”jelas Ketua Tim Verifikasi Nasional Kementrian Pertanian RI Ir Gatut Sumbogo MM didampingi Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo, Penjabat Sekda , Asisten Sekda serta pejabat terkait di Balai Desa Majatengah Kecamatan Kemangkon, Rabu (30/9) saat acara penerimaan tim Verifikasi Lomba Klomtan Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2015.

Sedangkan pihaknya, tambah Gatut, akan melaksanakan verifikasi penilaian berdasarkan penilaian yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah.

“Tujuan kami melakukan verifikasi terhadap penilaian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian provinsi apakah benar adanya atau di ada-adakan. Verifikasi akan dilakukan dengan memotret semua kegiatan yang sudah dilakukan klomtan,”jelasnya.

Penilain lomba kata Gatut, diantaranya ada beberapa aspek, salah satunya  aspek intensifikasi .

“Selain intensifikasi, kemitraan klomtan dengan pihak luar juga menjadi nilai tambah,”tuturnya.

Tujuan dari lomba tersebut, tandas Gatut, bukan hanya penghargaan secara resmi, akan tetapi berkarya untuk kesejahteraan semuanya, terutama kesejahteraan di pedesaan yang menjadi tujuan utamanya.

“Jadi jangan kecil hati, kalau tidak mendapatkan juara. Karena selain sudah membuat karya di bidang pertanian. Petani juga merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, karena tanpa petani kita tidak bisa makan. Apa yang diproduksi/dilakukan para klomtan/petani  sudah memberikan kontribusi  terhadap produksi nasional dalam bidang pangan. Baik untuk mendorong produksi ditingkat provinsi maupun kabupaten,”tandasnya,

Penjabat Bupati Purbalingga mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan program upaya khusus (upsus) dari pemerintah pusat yang sudah digalakakkan ke masyarakat.

“Kegiatan ini meruapakan upsus dari pemerintah pusat apakah sudah dilaksanakan apa belum, sehingga diharapakan ketahanan pangan di negara kita terjamin. Ketikan ketahanan pangan kita kuat, maka dalam kondisi ekonomi, serta Negara mengalami perubahan apapun, masyarakat akan tetap bisa makan. Karena ketahan pangan kita yang tinggi. Untuk itu, program semacam ini agar tetap dilaksanakan,”pintanya.

Budi menambahkan, kontribusi PDRB sektor pertanian pada tahun 2013 sebesar 29,22 persen atau  masih menduduki peringkat tertinggi setelah usaha perdagangan, hotel dan restoran yang hanya sebesar 19,47 persen terhadap hasil pembangunan di Purbalingga.

“Kondisi yang demikian ini, maka kebijakan pembangunan sector pertanian merupakan sector andalan bagi masyarakat Purbalingga perlu ditingkatkan mulai dari on farm sampai of farm. Sejalan dengan program peningkatan produksi padi jagung kedelai (pajale) untuk mendukung swasembada pangan yang menargetkan surplus beras 10 juta ton beras sampai tahun 2017, saya sangat mendukung serta mensukseskan program tersebut, sehingga ketahan pangan kita akan lebih kokoh dan mantap,”tuturnya.

Budi menandaskan, tahun 2015 target produksi Kabupaten Purbalingga sebesar 252.965 ton gabah kering giling (GKG) dengan luas panen 38.917 hektar dan produktivitas 64,90 kwintal per hektar.

“Sedangkan realisasi panen sampai saat ini sebanyak 27.339 hektar atau 73 persen dengan produktivitas 63,54 kwintal per hektar,”tandasnya. (Sukiman)