Bupati Purbalingga beserta jajaranya beraudiensi dengan Organda Purbalingga (2)

Terkait permintaan berbagai pihak yang menginginkan keberadaan angkutan umum berupa taksi di Kabupaten Purbalingga Bupati Sukento Rido Marhaendrianto meminta untuk dikaji kembali, keberadaanya harus diimbangi dengan berbagai kesiapan baik dana maupun sumber daya serta dampak lainya harus dipikirkan lagi.

Memang tidak dipungkiri, keberadaan taksi serta kebutuhan moda transportasi ini dirasa member kenyamanan serta dapat diakses setiap waktu, disamping itu juga akan meningkatkan imej perkembangan suatu daerah.

“Saya minta untuk dipikirkan dulu, walaupun kebutuhan sarana tersebut untuk mendukung kelancaran transportasi baik untuk melayani masyarakat keluar kota maupun untuk tujuan wisata, serta mampu meningkatkan citra perkembangan kemajuan suatu kota. Dengan perkembangan pariwisata keberadaan taksi akan semakin diperlukan, apalagi kalau sampai terealisasinya lanud Wirasaba menjadi bandara komersial,”ujar Sukento saat beraudiensi terkait pengadaan taksi di Purbalingga bersama unsur DPC Organda Purbalingga yang dipimpin oleh Wachyono bersama unsur dinas terkait diantaranya Kepala Dinhubkominfo, Kepala KPMPT, Kabag Perekonomian Kasatpol PP di Ruang Rapat Bupati Jum’at sore (14/3).

Bupati tidak mau kalau sampai terealisasi ada intervensi dari siapapun baik bupati ataupun keluarganya  maupun instansi terkait, dan untuk perijinanya pemkab sudah lama menyetujui. Selain itu pengusaha serta pengelolanya juga harus orang-orang Purbalingga asli, serta tidak ada toleransi dengan KKN.

“Ini semata-mata hanya untuk melindungi UMKM khususnya pengusaha ataupun pengemudi taksi agar nantinya terproteksi. Mulai dari pengusaha, dan pengemudi semuanya harus warga asli Purbalingga, karena mereka juga merupakan pelaku usaha serta penggerak UMKM. Jangan sampai ada KKN, kedepan  kalau sampai ada yang main-main dengan keberadaan angkutan taksi tidak ada toleransi,”pintanya.

Bupati juga meminta agar permintaan Organda terkait dengan pengadaan taksi di Purbalingga tidak menimbulkan masalah dengan berbagai pihak khususnya para awak angkutan yang lain seperti angkota, angkudes, angkutan bus mikro (AKDP) serta diminta untuk berkoordinasi dahulu, agar dikemudian hari tidak menimbulakn masalah dengan para pengusaha angkutan lainnya.

Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Purbalingga Wachyono mengungkapkan tentang keresahan para awak angkutan di wilayah Purbalingga yang akhir-akhir ini terusik dengan kehadiran armada taksi dari daerah tetangga yang berseliweran memasuki kawasan kota perwira.

“Kami galau (resah) pak dengan maraknya frekuensi kedatangan taksi dari luar kota, kami khawatir akan masuknya taksi-taksi dari daerah tetangga akan semakin membuat angkutan di Purbalingga menjadi lesu,”tuturnya.

Wahyono juga menuturkan, banyak warga Purbalingga yang menggunakan jasa angkutan taksi untuk bepergian keluar kota, dari mulai ke stasiun, pasar dan mall yang ada di daerah tetangga.

“Ini sangat membuat kami para pengusaha angkutan resah, untuk itu sudah saatnya armada taksi direalisasikan dan pemkab mendukungnya, karena selain hal tersebut banyak armada angkutan yang ada di Purbalingga sudah melampaui batas pemakaian ,”pintanya.

Sebagian armada yang ada tambah Wachyono, baik angkutan pedesaan, perkotaan, maupun bus-bus mikro di Purbalingga sudah saatnya untuk diremajakan karena usianya sudah mencapai puluhan tahun salah satunya dengan beralih moda transpotarsi ke taksi pungkasnya. (Key)