Radio selain sebagai sarana komunikasi bagi masyarakat yang haus akan informasi serta hiburan, baik bagi tentang seni budaya, pendidikan, berita serta informasi lainya, juga merupakan media yang efektif untuk menyalurkan segala keluh kesah atau kritik terhadap kebijakan pemerintah secara umum.
Melalui radio segala kebijakan pemerintah yang menyangkut hajat hidup masyarakat luas bisa dievaluasi/dikritk , agar segala kebijakan yang diambil tidak melenceng dari jalurnya serta dalam mengkritik/memberi masukan pada batas kewajaran.
“Kepada warga masyarakat dipersilahkan untuk menyampaikan kritik yang membangun segala kebijakan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemkab secara umum serta dalam batas-batas kewajaran. Melalui radio masyarakat diharapkan berpartisipasi guna mendorong/mendukung segala program-program pemerintah di berbagai bidang,”pinta Jonathan Eko Nugroho Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purbalingga saat acara tasyakuran Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-10 Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Ardi Lawet FM di halaman radio milik pemkab tersebut Minggu (9/3).
Jonathan juga meminta , agar masyarakat pro aktif untuk menyampaikan kritik yang membangun melalui radio milik pemkab tersebut, baik yang menyangkut kebijakan pemerintah maupun masyarakat secara umum.
“Melaui radio Ardi Lawet masyarakat diharapkan bisa ikut berpartisipasi terkait dengan segala kebijakan-kebijakan pemkab. Karena setiap bulannya radio milik pemkab selalu menggelar acara yang memberikan ruang khusus bagi masyarakat untuk berdialog menyampaikan segala permasalahan yang ada kepada Bupati Purbalingga secara langsung,”pintanya.
Kegiatan yang menjadi acara rutin radio milik pemkab tersebut adalah hallo bupati serta digelar setiap awal bulan pada minggu pertama, dengan nara sumber Bupati Purbalingga serta stakeholder lainya terkait dengan permasalahan yang berkembang di masyarakat dan segala kebijakan pemkab.
Dalam ulang tahunnya yang ke-10 Radio Ardi Lawet yang mengudara pada frekuensi 96,3 FM tersebut Jonathan meminta agar dalam mengemas program-programnya pada hari yang akan datang untuk lebih ditingkatkan supaya masyarakat bisa menikmati siaran, baik dibidang seni budaya, pendidikan, kesehatan, religi, serta hiburan lainya.
Acara tasyakuran dihadiri selain dihadiri unsur pejabat Dinhukominfo Kabupaten Purbalingga, juga turut hadir para penggemar setia dari wilayah Barlingmascakeb yang tegabung dalam warga pendengar Ardi Lawet (Wapera), serta pembagian hadiah, doorprize untuk pengunjung acara tasyakuran tersebut.
Selain acara tasyakuran pada HUT tersebut juga diselenggarkan lomba penyiar tingkat Kabupaten Purbalingga untuk pelajar SLTP serta SLTA, lomba foto dan lain-lain.
Radio Ardi Lawet FM mulai mengudara sejak 9 Maret 2004, saat itu masih dibawah naungan Pemkab Purbalingga dan saat ini dikelola dalam LPPL Dinhukominfo kabupaten Purbalingga. Radio ini merupakan radio FM di Purbalingga, karena pada saat itu radio lain masih menggunakan jalur AM.
Nama Ardi lawet dipilih oleh Bupati Purbalingga kala itu Triyono Budi Sasongko, nama tersebut diilhami dari petilasan Ardi Lawet di Kecamatan Rembang yang merupakan makam Syech Jambu Karang yang konon tokoh penyebar agama Islam di Purbalingga. (Key)