PURBALINGGA – Koneksitas wilayah menuju kabupaten Purbalingga menjadi prioritas pembangunan era kepemimpinan Bupati Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi. Berbagai program pembangunan infrastruktur jalan menjadi program unggulan, bahkan Bupati Tasdi terus mengupayakan terwujudnya revitalisasi Lanud Jenderal Besar Soedirman menjadi Bandara komersial.
“Langkah awal membangun Purbalingga adalah bagaimana koneksitasnya dari Jakarta, Provinsi dan kota lainnya bisa lebih gampang. Makanya kita sangat mendukung segera dibangunnya Bandara Jenderal Besar Soedirman di Wirasaba, Purbalingga,” ujar Bupati Tasdi dalam suatu acara di Jakarta, Rabu (11/1).
Menurut Bupati, terwujudnya pengembangan Lanud Jenderal Soedirman menjadi Bandara Soedirman akan membuka akses ekonomi, pariwisata dan investasi ke Purbalingga. Adanya bandara juga menjadi kunci pengembangan ekonomi diwilayah Jawa Tengah bagian Barat yang selama ini masih sangat tertinggal dibanding daerah-daerah lain di Jateng timur.
Hingga saat ini, pengembangan Bandara Jenderal Soedirman tinggal menunggu nota kesepahaman (MoU) antara antara Kementerian Perhubungan, TNI Angkatan Udara dan PT Angkasa Pura (AP). Jika MoU sudah ditandatangani masing-masing pihak, proyek tersebut segera dimulai.
“Selama ini akses wilayah ini dari kota-kota besar seperti Semarang, Jakarta dan Surabaya hanya dengan transportasi darat. Terserah siapa saja yang mau membangun bandara. Baik pemerintah pusat, Angkasa Pura atau siapa saja yang penting bandara cepat dibangun. Ini harapan masyarakat kami,”ujarnya.
Bila bandara sudah beroperasi, menurut Tasdi akses ke Purbalingga dapat lebih cepat dan mudah. Dengan pesawat terbang, perjalanan Purbalingga-Semarang bisa disingkat menjadi 30 menit, ke Yogyakarta hanya 25 menit, ke Jakarta 45 menit dan perjalanan ke Surabaya hanya 1,15 jam.
Bupati Tasdi sebelumnya bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk membahas proyek bandara ini. Menurutnya, bandara adalah kunci perkembangan ekonomi bagi Jawa Tengah wilayah barat. Dengan adanya bandara, para investor yang sebelumnya ragu-ragu segera merealisasikan penanaman modal di Purbalingga atau daerah sekitarnya.
Selain mewujudkan Bandara Jenderal Besar Soedirman, Pemkab Purbalingga juga sedang getol melakukan pembenahan infrastruktur jalan agar pengguna jalan lebih nyaman. Kegiatan membuka akses jalan baru dan pelebaran jalan sudah dilakukan sejak 2016 lalu. Pada 2017 ini ada 97 titik jalan atau paket kegiatan jalan yang akan dilebarkan di sisi kanan dan kiri masing-masing satu meter. Porsi APBD Purbalingga 2017, ditetapkan Rp 2,053 triliun dengan komposisi 58 persen atau Rp 1,173 triliun untuk belanja tidak langsung dan 42 persen atau Rp 890 miliar untuk belanja langsung.
Diantara jalan yang akan dilebarkan yakni ruas jalan Purbalingga – Kutasari akan dilebarkan hingga Desa Meri. Kemudian pelebaran jalan Bobotsari-Karanganyar-Kertanegara-Karangmoncol-Rembang hingga kecamatan Pengadegan sampai Pengadegan juga akan diselesaikan. Selanjutnya ruas jalan Purbalingga – Padamara serta ruas Karangreja-Karangjambu dan Selaganggeng-Sangkanayu-Serang-Siwarak-Karangreja juga akan dilebarkan.
“Nantinya lebarnya minimal sembilan meter dan maksimal 12 meter,” tandas Bupati
Selain membangun infrastruktur jalan, Bupati Tasdi bersama Wabup Dyah Hayuning Pratiwi juga getol mempromosikan potensi Purbalingga ke luar daerah. Seperti melalui penyelenggaraan kegiatan budaya dalam rangka Hari jadi Kabupaten Purbalingga serta sejumlah festival yang telah dan akan diselenggarakan.
“Terakhir nanti 24-29 Januari akan ada Festival Panglima Besar Jenderal Soedirman yang dipusatkan di Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, Bantarbarang Kecamatan Rembang,” jelasnya.
Rencananya, kegiatan tersebut akan dihadiri Menteri Pertahanan RI Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu. Menurut Bupati selain untuk mengenang perjuangan putra daerah, juga untuk mempromosikan potensi yang ada di kabupaten Purbalingga khususnya daerah kecamatan Rembang dan sekitarnya. (Hr)