PURBALINGGA – Kondisi pasar tradisional di kabupaten Purbalingga menjadi perhatian Bupati Tasdi. Menurutnya, masih banyak pasar tradisional yang kurang representatif sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Selain sempit dan tak tertata, banyak diantaranya yang tidak memiliki sarana tempat parkir sehingga terkesan semrawut.
“Saya ingin pasar Karanganyar sebagai salah satu aset kabupaten Purbalingga ditingkatkan sarana prasarananya. Kalau mungkin direlokasi atau diperluas 12 meter ke belakang sehingga dapat dibangun tempat parkir,” ujar Bupati Tasdi saat menerima apel pagi dilanjutkan halal bi halal jajaran pemerintahan se-wilayah kecamatan Karanganyar di halaman kantor kecamatan setempat, Selasa (19/7).
Menurut Bupati, kondisi pasar tradisional yang dimiliki pemkab saat ini tak mampu bersaing dengan pasar modern, padahal keberadaannya sangat penting sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Sebelumnya, Bupati juga prihatin karena sejumlah pasar masih diampu oleh satu kepala pasar sehingga tidak mampu berkembang secara maksimal. Dari 20 pasar pemkab hanya dikelola oleh 7 orang kepala pasar. Kondisi ini menyebabkan seorang kepala pasar harus mengawasi dua bahkan tiga pasar sekaligus.
Saat meninjau pasar Karanganyar yang berada tak jauh dari kantor kecamatan Karanganyar, Bupati meminta Camat Mohammad Najib dan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Agus Winarno untuk mulai melakukan sosialisasi dan merancang revitalisasi pasar itu.
“Kalau bisa secepatnya. Minimal 2017 nanti sudah bisa dilaksanakan pembangunannya. Akan kita bantu penganggarannya pada APBD murni 2017 dan Perubahan 2017,” katanya.
Dikatakan Najib, soal revitalisasi pasar Karangnanyar sudah pernah diajukan pada 2016 lalu. Namun karena banyak kegiatan yang tak terlaksana maka batal dianggarkan.
Sementara Kepala Dinperindagkop Agus Winarno menuturkan, pada tahun anggaran 2017 ini ada tiga pasar yang direhab. Yakni Pasar Bobotsari, Pasar Panican kecamatan Kemangkon dan penyempurnaan Pasar Hartono. “Seluruhnya kita targetkan selesai Desember mendatang,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, selama tiga tahun terakhir pihaknya fokus menyelesaikan pengembangan Pasar Bobotsari. Bersamaan dengan itu, juga dilakukan kegiatan melengkapi fasilitas Pasar Segamas dengan bangunan Golangan untuk kegiatan pasar pagi dan merelokasi Pasar Hartono di Kelurahan Purbalingga Lor.
“Untuk Pasar Karanganyar baru akan ditangani 2017. Pada APBD Murni untuk kegiatan pengadaan tanah dan DED. Sedangkan konstruksinya akan dibiayai pada APBD Perubahan,” jelasnya. (Hardiyanto)