PURBALINGGA – Pasca diselenggarakannya Festival Gunung Slamet (FGS) pada awal Juni lalu, kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Serang Kecamatan Karangreja, Purbalingga meningkat fantastis. Kunjungan tak hanya ramai pada hari Sabtu – Minggu saja, namun kini hampir setiap hari ada saja wisatawan yang mengunjungi desa dengan destinasi utama wisata agro ini.
Ditemui di Rest Area Lembah Asri, Kepala Desa Serang Sugito menuturkan, kunjungan wisatawan pada hari-hari biasa bisa mencapai 500 orang per hari. Jumlah itu meningkat drastis saat hari libur. Bahkan pada akhir pekan Sabtu-Minggu kunjungan bisa mencapai ribuan orang hingga seringkali sampai kekurangan tempat parkir.
“Setelah diadakan Festival Gunung Slamet, kunjungan wisatawan dari berbagai daerah meningkat drastis hingga 400 persen. Rata-rata kunjungan pada hari-hari biasa mencapai lebih dari 500 orang. Dan saat hari libur bisa mencapai 1000 lebih wisatawan,” katanya, saat menerima kunjungan Famtrip dan Media Writter Destinasi Desa Wisata Purbalingga yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, akhir pekan lalu.
Melihat animo masyarakat yang makin meningkat untuk mengunjungi desa yang terkenal dengan buah strawberinya, Sugito bersama para pegiat desa wisata akan terus mengembangkan sarana dan prasarana wisata menjadi lebih menarik. Dalam tahun anggaran 2016 mendatang, pihak desa telah menganggarkan dana hingga Rp 1 miliar yang diambilkan dari Dana Desa dan Alokasi Dana Desa.
“Kita sudah siapkan rencana peningkatan fasilitas seperti pembangunan taman, kolam, gazebo dan penataan kios. Termasuk pembanguna mushola dan kantor,” jelasnya.
Dari kegiatan pariwisata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pihaknya memiliki target dapat memberikan pendapatan asli desa (PADes) kepada desa yang tergolong desa non bengkok sebesar Rp 1 miliar dalam satu tahun. “Saya berharap ini dapat terwujud dalam tiga tahun kedepan,” jelasnya.
“Saat PADes itu terealisasi, maka keinginan desa Serang menjadi desa mandiri dapat terwujud,” lanjutnya.
Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga, Prayitno mengatakan, pihaknya akan terus memberikan bimbingan dan dukungan dalam pengembangan Desa Serang menjadi destinasi wisata yang dapat menggerakkan perekonomian desa. Bimbingan yang diberikan antara lain bimbingan pengelolaan homestay, pelatihan pemandu wisata, pelatihan outbond, bimbingan pembuatan souvenir, kelembagaan Pokdarwis, penyusunan paket wisata dan kampanye sadar wisata, fasilitasi seni atraksi wisata serta sejumlah kegiatan peningkatan SDM lainnya.
“Pemkab juga memberikan fasilitasi berupa stimulan dana hibah untuk pengembangan Pokdarwis dan juga membantu penyusunan masterplan pengembangan kawasan Lembah Asri,” kata Prayitno.
Dia menambahkan, potensi yang ada di desa Serang yang dapat dinikmati wisatawan adalah perkebunan buah Strawberry saat ini menjadi ciri utama dalam sektor agrowisata di desa Serang. Bagi para pengunjung dapat memetik langsung buah tersebut dari ladang para petani.
Desa Serang juga memiliki fasilitas yang memadai untuk berwisata yang antara adalah Rest Area Lembah Asri yang dikelola sebagai pusat aktifitas wisata yang dilengkapi wahanan permanian seperti highrope, flyingfox, atv, jasa kuda tunggang, giant swing, hingga kegiatan outbound training serta gathering dapat dilakukan di desa ini. Selain itu, desa Serang juga menyediakan paket camping hingga pendakian ke gunung Slamet dengan porter dan pemandu dari masyarakat setempat.
Desa Serang juga memiliki banyak villa dan masyarakat menyediakan home stay bagi para pengunjung yang ingin lebih menikmati suasana di desa tersebut. (Hardiyanto)