PURBALINGGA – Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) berkomitmen untuk terus membantu pemerintah kabupaten Purbalingga dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Yayasan Damandiri, Subiakto Tjakrawerdaja saat bertemu dengan Bupati Purbalingga Tasdi di Ruang VIP Pringgitan Rumah Dinas Bupati, Kamis (12/6).
Kunjungan tim Yayasan Damandiri ke Purbalingga untuk memantau perkembangan kerjasama antara Yayasan Damandiri dengan Pemkab Purbalingga melalui pemberian kredit bagi keluarga Posdaya dan fasilitasi sentra kulakan bagi warung-warung keluarga sejahtera.
Melalui kerjasama tersebut, ujar Subiakto, Yayasan Damandiri telah menyalurkan kredit kepada kelompok-kelompok Posdaya di kabupaten Purbalingga. Program ini memberikan skim kredit yang relative mudah dan murah, tanpa agunan dengan maksimum kredit Rp 2 juta. Tujuannya untuk memberikan modal bagi keluarga miskin yang baru ingin berusaha. “Tadi Saya cek ternyata berjalan dengan baik. Sudah ada 2000 keluarga yang sudah mendapat penyaluran program itu dan dampak manfaatnya besar sekali,” jelasnya.
Yayasan Damandiri juga memfasilitasi warung-warung keluarga Posdaya melalui Sentra Kulakan Posdaya untuk memperkuat mereka supaya bisa hidup dan berkembang lebih baik. “Mereka ini harus kita bantu supaya bisa bersaing dengan warung-warung modern yang sudah menyebar ke desa-desa,” katanya.
Subiakto memuji komitmen Bupati Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi dalam melakukan terobosan pengentasan kemiskinan di Purbalingga. Dia mengakui, upaya pengentasan kemiskinan memang tidak mudah dan perlu waktu dan komitmen yang tinggi untuk membantu mereka.
Pada kesempatan itu, Bupati Tasdi mengajak seluruh jajarannya untuk terus berupaya menjaring berbagai program yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat. Utamanya program pengentasan kemiskinan yang dilakukan lembaga-lembaga yang ada di Indonesia maupun mancanegara, seperti yang dilakukan oleh Yayasan Damandiri.
“Seluruh SKPD harus bersama-sama menangkap peluang program yang terkait pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan. Seluruhnya saja baik itu dari lembaga, politisi maupun yang lainnya. Tangkap saja untuk mempercepat pengentasan kemiskinan masyarakat kita,” katanya didampingi Wabup Tiwi dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab.
Sementara, Ketua Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Dahlia, Endang Suciati menuturkan pihaknya mendapatkan bantuan Program Tabur Puja (Tabungan Pundi Sejahtera) dari Yayasan Damandiri sejak tahun 2014. Hingga kini Yayasan Damandiri telah menyalurkan dananya secara bertahap mencapai Rp 2,7 miliar, sebagai modal kerja untuk memfasilitasi maysarakat yang memiliki usaha produktif atau yang akan merintis usaha produktif.
“Jumlah Posdaya yang memperoleh fasilitas kredit posisi April 2016 sebanyak 34 kelompok dengan jumlah anggota 2.700 orang yang tersebar di 12 kecamatan. Jumlah pinjaman di anggota Rp 2,989 miliar dan total asset unit Tabur Puja mencapai Rp 3,2 miliar,” jelasnya.
Secara keseluruhan, lanjut Endang, perkembangan KSP Dahlia selama tiga tahun terakhir mengalami perkembangan cukup signifikan. Asset pada 2013 Rp 1,6 miliar, 2014 meningkat menjadi Rp 4,3 miliar dan pada 2015 mencapai Rp 4,9 miliar. Demikian juga omset usahanya mengalami kenaikan dari Rp 938,4 juta pada 2013 meningkat tajam menjadi Rp 4,2 miliar pada 2015.
“Tahun 2015 kemarin, kami membagikan sisa hasil usaha (SHU) Rp 117,5 juta,” pungkasnya. (Hardiyanto)