PURBALINGGA – Animo calon peserta pemilihan Kakang Mbekayu Duta Wisata Purbalingga tahun 2016, sangat tinggi. Panitia yang semula hanya mentargetkan 60 pendaftar, ternyata hingga batas waktu yang ditetapkan tanggal 1 September 2016, ada 123 pendaftar. Bahkan, pada hari Jum’at (2/9), panitia menolak 18 calon peserta yang melebihi waktu pendaftaran.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Drs Subeno, SE, M.Si mengatakan, dari 123 pendaftar yang masuk, panitia melakukan seleksi tahap awal berupa seleksi administrasi. Pada seleksi awal ini, ditetapkan ada 83 pendaftar yang lolos dan berhak mengikuti seleksi ke tahap berikutnya.
“Pemilihan duta wisata tahun ini kami siapkan secara matang dengan melibatkan berbagai pihak.Promosi juga terus digencarkan, baik melalui media internet, media sosial, media cetak, membagi pamflet dan kunjungan langsung oleh para kakang mbekayu Purbalingga (Kayulingga) tahun sebelumnya ke sekolah-sekolah,” kata Subeno, Jum’at (2/9).
Subeno merinci,para pendaftar pemilihan duta wisata cukup beragam. Mulai dari pelajar SMA/SMK, mahasiswa, karyawan pabrik, karyawan toko, karyawan bank, polisi, anggota Satpol PP, utusan kecamatan, karyawan swasta, tenaga kesehatan, peserta perseorangan dan ada pula siswa dari SLB N Purbalingga. “Kami menyambut baik antusias para calon peserta yang ingin menjadi duta wisata Purbalingga. Harapan kami, mereka yang terpilih nantinya mampu ikut mengangkat promosi pariwisata Purbalingga ke kancah yang lebih tinggi,” harap Subeno.
Subeno menambahkan, peserta yang dinyatakan lolos tahap awal seleksi administrasi bisa dilihat di papan pengumuman Dinbudparpora, atau melalui website dutapurbalingga.com. Peserta selanjutnya akan mengikuti tahapan temu teknis pada Sabtu (3/9) di ruang meeting Taman Wisata Purbasari Pancuranmas di Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara. Selain temu teknis, peserta juga akan mendapat pembekalan tentang kepariwisataan, dan pengembangan motivasi diri.
“Pemilihan duta wisata Purbalingga kali ini, baru pertama kali digelar dengan sistem gugur setiap tahapan. Pemilihan boleh dibilang cukup ketat, karena nantinya mereka harus bersaing kembali di tingkat Jateng yang akan digelar pada minggu keempat bulan Nopember, ” kata Subeno.
Rangkaian kegiatan seleksi duta wisata terdiri dari seleksi tertulis, wawancara, kegiatan outdoor activity day, sesi foto peserta, karantina, pembekalan yang meliputi kepariwisataan, kepribadian, psikologi, beauty class, dan public speaking. “Untuk rangkaian outdoor activity kami rencanakan pula mengundang wisatawan atau warga negara asing komunitas mahasiswa luar negeri di Yogyakarta untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di Purbalingga. Harapannya, peserta penggembira dari luar negeri ini akan ikut mempromosikan wisata Purbalingga melalui komunitasnya atau media sosial yang dimilikinya,” tambah Subeno.
Secara terpisah, Kakang Purbalingga 2015, Indra Ristianto mengatakan, selama melakukan roadshow ke sekolah-sekolah untuk menjaring para peserta, anggota Kayulingga banyak mendapat pertanyaan. Pertanyaan menyangkut soal persyaratan tinggi badan 170 cm bagi pria, dan 165 bagi perempuan. Pertanyaan lain, soal apakah peserta harus berpasangan saat mendaftar, dan kegiatan apa saja selama mengikuti pemilihan duta wisata.
“Saat kami datang ke sekolah, ternyata banyak juga pelajar yang ingin ikut namun canggung. Pertanyaan soal tinggi badan yang paling banyak dipertanyakan. Tinggi badan memang prioritas panitia, tetapi bukan satu-satunya faktor utama penentu kemenangan. Sebab, aspek pengalaman, skill dan kemampuan berbahasa inggris juga jadi bahan penilaian,” kata Indra.
Indra menambahkan, meskipun judulnya Kakang dan Mbakayu Purbalingga, tapi pada dasarnya peserta boleh mendaftar secara personal atau sendirian. Tidak harus berangkat dengan pasangan masing-masing. Nantinya, panitia tetap akan mengacak pasangan yang akan maju di grand final. “Fase seleksi sistem gugur juga akan dilakukan oleh panitia dan tim penilai secara personal bukan secara berpasangan,” ujarnya.
Sedang menyangkut pertanyaan soal kegiatan yang dilaksanakan, Indra mengatakan, pemilihan duta wisata tahun ini spesial. Tidak hanya tes wawancara dan tertulis, tapi juga ada agenda yang sudah dirancang selama satu bulan di September mendatang. Salah satunya outdoor activity. “Kegiatan yang dilakukan akan diatur jadwalnya sehingga tidak mengganggu aktifitas pokok pelajar dan karyawan,” ujarnya. (y)