PURBALINGGA INFO – Sebagai seorang Humas atau PR, teknik penulisan berita adalah salah satu keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Dengan teknik yang tepat, seorang Humas dapat menyajikan informasi dengan cara yang mudah dimengerti dan menarik bagi pembaca. Namun, teknik penulisan berita tidak selalu mudah dikuasai. Itulah mengapa banyak Humas yang terus belajar dan berlatih untuk mengasah kemampuan mereka dalam menulis berita.
Tema inilah yang diangkat Dian Haria Sena salah satu Pranata Humas (Prahumas) Dinkominfo Purbalingga yang hadir sebagai narasumber Dialog Radio Dinkominfo Menyapa di LPPL Radio Gema Soedirman (RGS) bersama host Lintang Raraswati, Selasa (11/4/23).
Dian menjelaskan terkait tugas yang dilaksanakannya setiap hari membuat press rilis terkait pemberitaan kegiatan-kegiatan di pemerintahan Kabupaten Purbalingga dan kegiatan di masyarakat
“Tidak terbatas memberitakan kegiatan pemerintah saja, ada juga memberitakan terkait kegiatan di organisasi masyarakat, ikut mempromosikan kegiatan UMKM dan bila ada masyarakat yang menginginkan kegiatannya diliput boleh mengbungi Dinkominfo melalui bidang IKP,” kata Dian.
Pada sesi dialog yang berlangsung secara live tersebut, Dian lebih lanjut menjelaskan secara rinci teknik penulisan berita itu harus mengandung unsur 5 W + 1 H yaitu What (Apa yang terjadi), Who (Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu), Why (Mengapa hal itu bisa terjadi), When (Kapan peristiwa itu terjadi), Where (Di mana peristiwa itu terjadi), How (Bagaimana peristiwa itu terjadi).
Selain itu kata Dian, penulisan berita yang harus diperhatikan, salah satunya menggunakan judul yang menarik dan gaya penulisan yang mudah dipahami oleh masyarakat. Banyak jurnalis juga menggunakan teknik-teknik khusus seperti piramida terbalik,
“Yaitu cara menulis berita dengan menempatkan informasi paling penting di bagian awal artikel, diikuti oleh informasi yang kurang penting di paragraf berikutnya,” pungkasnya. (Ady/kominfo)
terima kasih infonya,saya adam yang suka membaca artikel