PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi melakukan penanaman padi di persawahan milik Kelompok Tani Ngudi Rahayu Desa Makam Kecamatan Rembang. Penanaman padi yang dilakukan bersama sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait merupakan penanaman padi pada lahan terakhir di wilayah desa itu.
“Penanaman ini merupakan laham terakhir yang ada di desa Makam. Artinya sesudah penanaman oleh Pak Bupati dan Ibu Wakil Bupati, seluruh lahan di persawahan didesa Makam sudah tertanami semua,” kata Kepala Sub Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian pada Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan (BP2KP), Supriyanto, Rabu (5/10).
Dengan selesainya seluruh kegiatan pertanam pada musim ini maka para petani di desa Makam dalam satu tahun telah mampu melaksanakan tanam padi tiga kali dalam satu tahun. “Intensitas pertanamannya sudah 300 persen. Yang baru dapat dua kali tanam dalam setahun intensitas pertanamanya baru 200 persen,” jelasnya.
Sementara menurut Camat Rembang Suwarto, jumlah luas lahan di wilayah kecamatan Rembang mencapai 2.007 hektar terdiri dari tanah tadah hujan seluas 1.200 hektar dan tanah irigasi teknis 800 hektar. Lahan seluas itu, lanjut Suwarto telah dapat ditanami kembali melalui kegiatan percepatan masa tanam April – September (Asep). “Penanaman pada lahan terakhir tadi sudah dilakukan oleh Pak Bupati dan Bu Wakil Bupati. Kami atas nama warga menyampaikan banyak terima kasih,” katanya.
Dikatakan Suwarto, kegiatan pertanaman di wilayahnya saat ini dapat berjalan dengan baik karena dukungan penyediaan pupuk dan peralatan pertanian yang mencukupi. Untuk kebutuhan pupuk para petani disediakan oleh 6 kios pupuk dan dukungan peralatan sejumlah 37 traktor yang tersebar se wilayah kecamatan Rembang. “Saya berharap usaha pertanian tidak lagi dilakukan karena hobi semata namun sudah saatnya dikelola sebagai bisnis yang akan memberikan keuntungan bagi petani,” katanya.
Bupati Tasdi memberikan apresiasi kepada para petani di kecamatan Rembang, khususnya di desa makam yang telah mengusahakan produktifitas pertanian secara maksimal sehingga mampu mendukung ketahanan pangan di kabupaten Purbalingga dan nasional. “Tahun 2015 kabupaten Purbalingga surplus beras mencapai 63.000 ton. Tentunya itu juga bagian dari surplus yang dicapai oleh para petani di kecamatan Rembang,” katanya.
Pada tahun 2016 ini, lanjut Bupati, Purbalingga mendapat target dari pemerintah pusat berupa produksi gabah kering giling sebanyak 252.192 ton atau jika diolah menjadi beras sebanyak 164.000 ton. “Kabupaten Purbalingga sendiri saya targetkan dapat kembali surplus 70.000 ton. Artinya produksi gabah kering giling kita pada 2016 ini harus mencapai sedikitnya 254.000 ton,” tandasnya.
Untuk mencapai target tersebut, Bupati Tasdi mengajak para petani untuk melakukan percepatan tanam sehingga yang biasanya hanya tanam dua kali dalam setahun dapat dilakukan tiga kali setahun. Selain itu petani juga harus memperhatikan Sapta Usaha Tani dengan melakukan upaya-upaya ekstensifikasi pertanian. Karena, lanjut Bupati, di tanah Jawa ini tidak mungkin dilakukan intensifikasi pertanian akibat keterbatasan lahan yang semakin berkurang.
Bupati berkomitmen untuk mengupayakan terwujudnya tanah lestari bagi usaha pertanian, meski tidak menutup kesempatan bagi pengembangan investasi di Kabupaten Purbalingga. “Kita tetap usahakan adanya win-win solution, sehingga ketahanan pangan terjaga namun investasi juga tidak mandeg,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati juga melakukan penerimaan 25 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Para mahasiswa kedokteran UGM, akan melaksanakan KKN di Desa makam selama dua bulan hingga akhir Nopember 2016. (Hardiyanto)