PURBALINGGA, INFO – Peningkatan budaya literasi di kalangan siswa terus digenjot untuk membentuk karakter dan bekal keahlian mereka sehingga bermanfaat di kemudian hari. Hal itu disampaikan Kepala SMP 3 Kutasari, Arsyad Riyadi saat membuka pelatihan jurnalistik siswa di sekolah setempat, Senin (12/3).
“Kami memiliki program literasi yang diterapkan kepada siswa dan guru. Antara lain 15 menit wajib membaca sebelum pelajaran dan jam wajib ke perpustakaan serta pelatihan literasi. Sejumlah guru juga kami jadikan agen literasi,” kata Arsyad Riyadi.
Sebelumnya, pihaknya menggelar pelatihan menulis kreatif cerpen dan puisi yang mendatangkan cerpenis Agus Pribadi dan penyair Agustav Triono. Sedangkan pelatihan jurnalistik mendatangkan jurnalis Ryan Rachman. Ke depan akan digelar lagi pelatihan jurnalisme digital.
“Harapannya siswa dapat memiliki keahlian di bidang-bidang tersebut sehingga bisa berguna bagi masa depannya,” katanya.
Sementara itu, pemateri Ryan Rachman menjelaskan, jurnalistik adalah aktivitas mencari mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada khalayak melalui media massa. Aktifitas ini dilakukan oleh jurnalis atau wartawan. Informasi atau kejadian yang dapat dijadikan berita harus memiliki nilai berita antara lain aktual, faktual, penting, menarik, publik figur, menimbulkan empati dan unik.
“Informasi itu kita gali datanya bisa melalui pengamatan situasi dan wawancara. Setelah data diperoleh dengan lengkap, kemudian ditulis menjadi berita dengan memenuhi unsur askadimba (apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana),” katanya.
Setelah mendapat materi, sekitar 200 peserta lalu praktik menulis berita. Berita itu akan diseleksi oleh tim literasi SMP 3 Kutasari untuk ditampilkan dalam blog sekolah dan majalah dinding. (PI-1)