PURBALINGGA – Dengan tujuan memfasilitasi sarana pembibitan, meningkatkan pengetahuan/ketrampilan (kompetensi) sumber daya manusia (SDM) pembibit dan membentuk serta penguatan kelompok peternak sebagai pembibit. Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Kabupaten Purbalingga di deklarasikan.
“Selain itu, deklarasi ini juga bertujuan menumbuhkan dan menstimulasi peternak dalam menerapkan pemurnian dan prinsip-prinsip pembibitan serta membentuk wilayah sumber bibit sapi potong,”tutur Direktur Budidaya Dan Pembibitan Ternak Direktorat Jenderal (ditjen) Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian (Kementan) Muladno yang dibacakan Drh Puji Yatmoko MSc Phd usai pelaksanaan Deklarasi SPR yang dirangkai dengan Gelar Potensi Peternakan, Gerakan Minum Susu, Kontes Sapi Peranakan Ongole (PO) di Kandang Komunal Kelompok Tani Ternak (KTT) Lembu Kencana Desa Jatisaba Kecamatan Purbalingga, Selasa (17/11).
Sedangkan sasaran jangka pendek dari kegiatan tersebut, sambung Puji, agar tersedianya sarana pembibitan serta terlaksanananya penerapan prinsip-prinsip pembibitan di KTT yang terlibat dalam pelaksanaankegiatan. Dan untuk jangka menengah agar terbentuknya kelompok pembibit sapi serta tersedianya bibit ternak kerbau sesuai standar nasional Indonesia (SNI) secara berkelanjutan. Untuk jangka panjang, agar terbentuknya wilayah sumber bibit rumpun sapi asli/lokal di wilayah tersebut.
Penyelenggaraan SPR di Purbalingga juga dimaksudkan sebagai bukti awal kesanggupan para peternak yang telah tergabung dalam wadah tersebut untuk membentuk gugus perwakilan pemilik ternak ternak (GPPT). Terpilihnya Purbalingga, sebagai salah satu kabupaten untuk melaksanakan kegiatan pembibitan sapi potong serta potensi ternaknya, dirancang agar kegiatan tersebut berkesinambungan atau multi years dengan dukungan awal yang cukup besar dari APBN.
“Sehingga dukungan APBD, baik provinsi maupun kabupaten sangat diperlukan untuk keberlanjutan kegiatan ini, dalam kerangka terbentuknya wilayahan sumber bibit ternak sapi potong. Untuk itu, atas komitmen yang tinggi dari Pemkab Purbalingga beserta jajarannya selama ini, sehingga ternak sapi dapat berkemabng dengan baik. Dan harapannya, hal tersebut menjadi ikon Kabupaten Purbalingga,”jelasnya.
Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo mengapresiasi menuturkan, pemkab saat ini berupaya mengembangkan peternakan yang ada di Purbalingga. Karen potensi peternakan yang ada cukup banyak seperti pengembangan peternakan sapi potong, kambing, perikanan dan lain sebagainya. Selain itu lahannya juga masih cukup banyak.
“Saya berharap berharap dengan pengurus yang sudah dukukuhkan, dapat menjadi pioner-pioner pengembangn peternakan di Kabupaten Purbalingga,”pintanya.
Kepala Dinas Peternakan (Dinnakan) Kabupaten Purbalingga Sediyono dalam laporannya menjelaskan, Kabupaten Purbalingga dengan luas 77.764, 122 hektar termasuk relatif kecil dibanding dengan daerah lain. Namun dari segi potensi dan prestasi juga tidak sekecil wilayahnya. Untuk sumber daya peternakan di Kabupaten Purbalingga memiliki potensi sumber bahan pakan sebesar 85.000. Satuan ternak berasal dari hijauan rumput unggul, limbah pertanian dan tanaman legium.
“Sedangka dari potensi yang ada baru dimanfaatkan untuk 54.000 satuan ternak,”jelasnya.
Sediyono menjelaskan, Purbalingga memiliki potensi sumber bahan pakan sejumlah 54.000 untuk satuan ternak yang terdiri dari sapi potong sebanyak 13.407 ekor, sapi perah 221 ekor, kerbau 1.406 ekor dan kuda 74 ekor serta kambing 344.680 ekor. Selanjutnya domba sejumlah 52.341 ekor, babi 9.299 ekor, dan ayam buras 1.894.251 ekor serta ayam ras petelur 733.303 ekor. Untuk ayam ras pedaging 6.510.255 ekor dan itik 111.949 ekor.
Deklarasi dihadiri Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo, Pejabat Dinas Peternakan Dan Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Pimpinan FKPD Kabupaten Purbalingga, Dekan Fakultas Peternakan Unsoed Purwokerto, dan Undip Semarang serta pimpinan SKPD terkait juga para KTT dengan mengukuhkan SPR Sapi Potong Purba Kencana di KTT Lembu Kencana Desa Jatisaba dan SPR Kambing Menda Lestari yang berlokasi di Kecamatan Kejobong. (Sukiman)