PURBALINGGA – Pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Kukuh Bayu Aji dan sang putra Bima Setyo Aji kembali dipentaskan di halaman balai desa Kalitinggar Kecamatan Padamara, Kamis malam (27/10). Membawakan lakon Ruwatan Rojomolo, penampilan atraktif dalang bapak dan putranya itu menghipnotis para penonton yang datang memenuhi halaman balai desa untuk tetap terjaga, walaupun sebelumnya hujan mengguyur daerah Kalitinggar dan sekitarnya.
Pagelaran tersebut mendapat apresiasi Bupati Purbalingga Tasdi yang hadir didampingi unsur Forkompimda dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga. Turut serta mendampingi Bupati adalah dari Bakorwil III Wilayah Purbalingga, Banyumas Cilacap, Kebumen (Barlingmascakeb) yang diwakili Kepala Bidang Pembangunan Agus Saefudin dan juga para pejabat BUMD, para camat se Purbalingga, dan tidak ketinggalan unsur Forkompimcam Padamara, para Kepala Desa di Kecamatan Padamara dan juga dari UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Padamara.
Dalam sambutannya Bupati Tasdi menyampaikan terima kasih karena masyarakat antusias mengikuti kegiatan. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa kecintaan terhadap budaya masih sangat lekat khususnya di wilayah Kalitinggar dan Kecamatan Padamara. Bupati Tasdi meminta, menjaga kebudayaan yang telah diakui dunia sebagai warisan leluhur bangsa akan tetap abadi tidak hanya pada kaum tua tetapi juga kewajiban bagi generasi muda untuk melestarikannya.
Bupati Tasdi mengatakan bahwa pagelaran ini, dalam rangka tasyakuran tahun baru 1438 Hijriyah, adalah momentum untuk instropeksi, tentang apa yang telah dan akan kita sumbangkan bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara. Untuk itu maka Bupati Tasdi mengajak khususnya generasi muda, dengan pelestarian budaya akan dapat mengambil intisari tontonan wayang kulit menjadi tuntunan bagaimana berperilaku yang baik dan mengakui keberadaan budaya sebagai harta negara yang wajib dijaga.
Selain nilai-nilai budaya, lanjut Bupati, kegiatan ini juga untuk mempererat silaturakhmi antara Pemerintah dan masyarakatnya. Dengan silaturakhmi yang baik, diharapkan masyarakat akan lebih mengenal regulasi kebijakan pemerintah sehingga nantinya masyarakat lebih memahami peraturan-peraturan pemerintah untuk kelancaran kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Semoga dengan kegiatan berkumpul bersama sambil menikmati pagelaran wayang kulit, akan semakin mempererat silaturakhmi dan komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat,” demikian kata Bupati Tasdi. (taufiq.h) .