PURBALINGGA, INFO – Perangkat desa dan pegiat media sosial di Kabupaten Purbalingga mengikuti kegiatan pelatihan Sistem Informasi Desa yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermasdes) Kabupaten Purbalingga. Dari 224 desa yang ada dibagi kedalam dua gelombang pelatihan yakni (24/10) dan (25/10) yang masing-masing terdiri dari 112 perangkat desa ditambah dengan pegiat media sosial.
“Ini rangkaian dari dua kegiatan, hari kemarin (23/10) itu sosialisasi pengembangan SID, dimana kemarin itu kita memberikan pengenalan apa itu SID kepada Pemerintah Desa (Pemdes) dan juga pegiat sosial di desa,” kata Kepala Seksi (Kasi) Administrasi Desa pada Dinpermasdes Kabupaten Purbalingga, Sapto Wasono saat ditemui pada acara Pelatihan SID di Aula PGRI Kabupaten Purbalingga, (24/10).
Ia menjelaskan setelah diberikan pengenalan terkait SID, kini perangkat desa dan pegiat media sosial dilatih untuk mengisi konten pada SID. Para peserta pelatihan dilatih untuk membuat sebuah berita dan diajarkan cara mengolah data menggunakan aplikasi Sistem Informasi Desa dan Kawasan (Sideka).
“Sehingga untuk narasumbernya dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Purbalingga untuk menjelaskan bagaimana cara membuat berita yang benar dan dari Relawan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (RTIK) Provinsi Jawa Tengah terkait Sidekanya,” jelas Sapto.
Para peserta diberikan pengetahuan terkait penulisan berita yang benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Para peserta harus bisa memunculkan potensi desa dari berita yang dibuatnya dengan mendasari fakta dan gambar sesuai dengan isi berita tersebut.
“Dalam artian sesuai kaidah sebuah berita bukan berita hoaks tapi memang berita mendasari fakta, juga mereka diajari bagaimana mengambil gambar karena berita tanpa gambar apalagi nanti itu akan diposting di website desa yang tidak hanya tulisan harapannya ada gambar,” ujarnya.
Menurutnya, perangkat desa dan pegiat media sosial memang harus diberikan teknik mengambil gambar yang baik. Mereka harus bisa mengambil momen pengambilan foto yang baik sehingga hasil fotonya memiliki pesan sesuai berita yang nanti akan ditulisnya.
“Ternyata mengambil gambar katanya temen2 wartawan itu juga ada tekniknya tidak sembarang ambil foto. Bukan selfie tapi bagaimana foto itu bisa bercerita banyak tanpa banyak tulisan tapi foto itu bisa menceritakan,” ungkap Sapto.
Setelah pelatihan selesai, peserta diajak untuk mempraktekan secara langsung pembuatan berita yang ringkas terkait pelatihan disertai dengan pengambilan gambar yang menarik sesuai dengan isi berita. Setelah mereka mampu untuk membuat berita maka website desa yang ada bisa terisi dengan berbagai macam informasi dan berita terkait desa tersebut.
“Makanya Dinkominfo Purbalingga kita undang hari ini harapannya untuk bisa memberikan penjelasan dan mungkin nanti bisa mengkritisi,” terangnya
Jadi para peserta pelatihan SID tidak hanya dilatih membuat berita tapi juga bagaimana peserta bisa mengolah data yang ada di desa secara valid. Sehingga setelah nanti website desanya telah dibuka, ia mengharapkan data yang ditampilkan merupakan data yang telah diolah bukan data mentah.
“Karena data mentah itu sesuai ketentuan perundang-undangan menjadi data rahasia kaya data kependudukan itu tidak boleh ditampilkan by name by address di website desa,” pungkas Sapto. (PI-7)