PURBALINGGA – Desa wisata Panusupan, Kecamatan Rembang, Purbalingga, akan menjadi tuan rumah pertemuan para pengelola desa wisata se-Jateng yang tergabung dalam FK-Deswita (Forum Komunikasi Desa Wisata). Pertemuan akan berlangsung dua hari, mulai Jum’at – Sabtu (26/8 -27/8).
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengungkapkan, dipilihnya Desa wisata Panusupan, karena dinilai memiliki kemajuan yang pesat dalam pengembangan desa wisata di Jateng. Pada jambore kelompok sadar wisata akhir bulan Juli lalu, Panusupan mampu meraih tiga nomr kejuaraan dari empat nomor yang dilombakan. ‘Dalam hal kelembagaan pengelolaan desa wisata, Panusupan ditetapkan sebagai terbaik ke-III se Jateng pada tahun 2016 ini,” kata Prayitno, Rabu (24/8).
Menurut Prayitno, pertemuan FK Deswita merupakan ajang tukar pengalaman dan informasi dalam pengembangan desa wisata se-Jateng. Berbagai hal dibahas agar upaya pengembangan desa wisata terus meningkat dan mampu menggerakan perekonomian warga di desa. “Forum ini merupakan pertemuan tiga bulanan dan sangat baik sebagai ajang evaluasi serta bertukar pengalaman sesama pengelola desa wisata,” kata Prayitno.
Prayitno menambahkan, selain dipercaya sebagai tuan rumah pertemuan FK Deswita, Desa wisata Panusupan dalam waktu dekat ini juga disertakan dalam lomba pengelolaan desa wisata tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata. “Selain itu, pada tanggal 28 Agustus hingga 1 September, perwakilan pengelola desa wisata Panusupan juga mendapat kesempatan untuk mengikuti temu mitra pengelola desa wisata di Bali. Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Jateng,” kata Prayitno.
Sementara itu Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) ‘Ardi Mandala Giri’ Desa Panusupan, Yanto Supardi, mengatakan, sejumlah agenda penyambutan dan kunjungan telah disiapkan oleh pengelola. Namun, karena terbatasnya waktu, tidak semua daya tarik wisata di Panusupan bisa dikunjungi. Kedatangan tamu dari masing-masing kabupaten/kota pada Jum’at (26/8) sore sekitar pukul 15.00 WIB akan disambut welcome drink dengan sajian makanan khas desa. Penyambutan di Omah Gede yang lokasinya hanya sekitar 20 meter dari Balai Desa. Setelah disambut di Omah Gede, peserta bersiap menuju homestay. Pada malam harinya, peserta diajak makan malam di Omah Gede, dilanjutkan dengan menikmati kesenian khas Panusupan, dan dialog. Usai dialog peserta kembali ke homestay masing-masing.
Pada Sabtu (27/8) pagi, setelah sarapan di omestay masing-masing, peserta dijemput dengan lokal transport untuk menuju beberapa daya tarik di Desa Panusupan. Lokasi yang dituju kawasan wisata Pringwulung, jembatan cinta, kawasan wisata hidroponik, dan mengunjungi kerajinan bambu. Usai dari lokasi ini, peserta diajak menuju Taman Pingit Kembar. Di tempat ini peserta menikmati gemericik air sungai sembari bersantai di taman, dan sekaligus makan siang.
“Dengan jadwal waktu yang sempit, maka sejumlah daya tarik seperti kawasan wana tirta, cururg pesantren, wisata religi Ardi Lawet, bukit seribu bintang, rumah pohon dan lainnya tidak bisa dikunjungi,” kata Yanto Supardi. (y)