PURBALINGGA- Guna mengaungkan Gerakan Desa Membangun (GDM) berbasis teknologi informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) bekerjasama dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) membentuk dan melatih Agen Perubahan Informatika (API).

API nantinya akan menjadi agen perubahan yang memunculkan potensi-potensi desa dengan memanfaatkan generasi muda yang kreatif dan produktif. Para API nantinya juga dapat mengubah kondisi masyarakat yang buta teknologi menjadi melek, mahir dan berdaya terhadap pemanfaatan teknologi

Kepala Bidang Kominfo, Eri Rusdi Wibowo mengatakan pembentukan API Desa diharapkan mampu menjadi penggerak revolusi mental di bidang informatika. Yakni mampu menggunakan dan memanfaatkan Teknologi Informmasi dan Komunikasi (TIK) dan Internet secara cerdas, kreatif dan produktif.

“Api juga dapat mempromosikan, menulararkan serta memberikan edukasi TIK kepada masyarakat di daerah perdesaan,” kata Eri saat pelatihan API di di Ruang Rapat Ardhi Lawet Gedung A Setda Purbalingga, Jumat (19/8)

Eri mengatakan pembentukan dan pelatihan API Desa diikuti 18 orang perwakilan kecamatan dan 106 orang perwakilan dari desa. Kegiatan tersebut mempunyai tema desa membangun Indonesia melalui pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi.

Kepala Dinhubkominfo Kabupaten Purbalingga Yonathan Eko Nugroho mengatakan peran TIK melalui gerakan API Desa merupakan salah satu cara yang tepat untuk mewujudkan nawa cita pemerintah pusat dan sapta cita pemerintah kabupaten Purbalingga.

“Melalui kegiatan ini, semoga permasalahan klasik di desa seperti adanya keterbatasan infrastruktur TIK di desa, kemudian minimnya SDM yang menguasai TIK, pelan tapi pasti akan dapat terkikis sehingga pembangunan desa melalui TIK dapat terwujud ” kata Yonathan.

Direktur Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo RI, Septriana Tangkary mengajak para peserta dan seluruh lapisan masyarakat untuk dapat membangun desa melalui TIK. Lewat kemajuan TIK potensi-potensi desa bisa diketahui oleh masyarakat banyak secara online, karena potensi desa lebih hebat dari kota.

“Desa juga harus bersuara, apapun yang disuarakan desa memberikan kontribusi positif untuk pembangunan. Desa Bersuara dengan pariwisatanya, pertaniannya, budayanya dan potensi-potensi lain yang ada di desa,” kata Septriana

Pembentukan dan Pelatihan API Desa dilanjutkan dengan diskusi interaktif dengan pembahasan pertama mengenai Agen Perubahan Informatika yang disampaikan oleh Prasetya dari Sub Direktorat Pemberdayaan Infrastruktur dan Teknologi Informatika. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan Website Desa, Praktik Jurnalisme Online dan Pengantar Sistem Informasi Desa yang disampaikan oleh tim Gerakan Desa Membangun. (Lilian Kiki Triwulan)