PURBALINGGA – Sebelum lebaran tahun ini, ruas jalan provinsi dari Bobotsari hingga perbatasan Karangreja – Belik dipastikan sudah terpasang lampu penerangan jalan umum (LPJU). Sehingga saat lebaran nanti ruas jalan itu sudah bisa terang benderang dan dapat menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas di ruas jalan yang dikenal sebagai jalur tengkorak.

Kepastian itu terungkap dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) kabupaten Purbalingga di Operation Room Graha Adiguna komplek Pendapa Dipokusumo, Rabu (16/3). Musrenbang sesi kedua dipandu oleh Kabid Ekonomi Bappeda Cipto Utomo memaparkan RKPD tahun 2017 bidang prasarana wilayah dan lingkungan hidup oleh Kabid Fisik dan Prasarana Wilayah Bappeda Silas Rumanti Sabaranti.

“Tahun ini kami mendapat dana bangub (bantuan gubernur-red) senilai Rp 1,295 miliar untuk pemasangan 70 titik PJU sepanjang jalan provinsi Bobotsari – Karangreja. Nanti dari DPU kabupaten juga akan memasang 19 titik. Sebelum lebaran sudah terpasang,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) Yonathan Eko Nugroho.

Rupanya, pemenuhan fasilitas penerangan jalan umum masih menjadi kebutuhan di banyak wilayah kecamatan bahkan diwilayah pedesaan sekalipun. Terbukti dalam sesi Tanya jawab, banyak delegasi kecamatan yang mengusulkan penambahahan PJU pada ruas jalan yang ada di wilayahnya.

Bambang Supriyanto, delegasi kecamatan Bobotsari meminta penerangan jalan Tlagayasa-Karangtalun-Pekuncen yang menjadi akses menuju Desa Wisata Limbasari dapat dimasukan pada RKPD 2017. Termasuk penambahan talud jalan Limbasari yang sudah direalisasikan pengaspalanya pada 2015 lalu.

Sementara, Camat Rembang Suwarto bahkan mengusulkan agar dinas  terkait memperhatikan penerangan jalan di lokasi pemisah jalan depan SMA  Karya Bhakti Kelurahan Kedungmenjangan. Menurut pengamatannya dilokasi tersebut sering terjadi kecelakaan karena kurangnya penerangan dan rambu-rambu pemisah jalan. Sedangkan Rustinah dari kecamatan Pengadegan bahkan mengusulkan pemasangan PJU disejumlah titik diwilayahnya terutama di sejumlah perempatan jalan desa.

“Permintaan pemasangan PJU di titik perempatan jalan desa memang banyak yang masuk ke DPU. Nanti kita realisasikan dengan kegiatan PJU di daerah tertentu yang bias diplot sesuai kebutuhan. Namun karena dananya tebatas, jadi tetap harus menggunakan skala prioritas,” jelas Kepala DPU Sigit Subroto.

Ditambakan Sigit, saat ini pihaknya sudah melaksanakan  pemeliharaan sejumlah PJU yang tidak berfungsi karena mati lampu. Dari pemantauan yang dilakukan Bupati Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi beberapa waktu lalu, didapati ratusan lampu penerangan jalan mati. Dari pantauan tersebut terdapat 34 LPJU mati dari Pertigaan Patung Knalpot sampai Pertigaan Selaganggeng. Dua diantaranya kondisinya rusak. Di ruas jalan Serang-kutabawa ditemukan 45 LPJU mati dan di ruas jalan Siwarak-Karangreja terdapat 33 LPJU mati.

Ruas jalan lainnya, Karangreja-Tlahab Lor (36), Bobotsari-Karanganyar (11), Kertanegara-karangmoncol (5), Karangmoncol-Makam, rembang (1), Makam-Losari (15), Bantarbarang-Pasar Pahing (3), Kejobong-Pangempon (6), Kutawis-Bukateja (7), Bukateja-Bojong (37), Kedungmenjangan-Terminal (28) dan Terminal-Alun-alun (17).

“Kita terus lakukan perbaikan. Tiap hari dua armada kami keliling. Memang butuh waktu karena tiap armada dalam sehari hanya mampu memperbaiki 15 titik LPJU,” jelasnya. (Hardiyanto)