PURBALINGGA, INFO – Ada penampilan unik pada pawai budaya dalam rangkaian Hari Jadi ke-187 Kabupaten Purbalingga, Sabtu (30/12). Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) menampilkan pentas kethoprak humor dengan lakon ‘Gegoh Hoak’. Lakon itu menggambarkan masyarakat yang ribut akibat informasi hoaks yang ditelan mentah-mentah.
Kethoprak humor rupanya menjadi satu-satunya penampilan kethoprak diluar pakem yang dimotori anak-anak muda Dinkominfo khususnya para penyiar Radio Gema Soedirman. Lakon itu menggambarkan adanya informasi sebuah jembatan yang roboh. Seorang warga dengan akun Puteri Braling menggugah status jika ada sebuah jembatan yang roboh. Dalam statusnya ditambahi tuduhan jika jembatan itu dikorupsi pembangunannya sehingga proyek tidak sempurna dan roboh. “Ada proyek jembatan belum lama dibangun sudah roboh, pasti uangnya dikorupsi,” tulis akun itu.
Dari informasi itu, juga muncul seorang provokator yang mengajak untuk menghakimi pemilik akun Puteri Braling. “Kiye semblothongan banget sing nulis status ora nggenah, ayuh dikeroyok baen,” ajak salah seorang yang terprovokasi akibat status itu.
Sejurus kemudian, muncul salah seorang warga yang meminta agar berhati-hati dalam menyikapi status di media sosial dan menghindari perbuatan main hakim sendiri. “Angger anak informasi nang medsos aja langsung dipangan mentah-mentah. Diteliti dhisit kebenerane. Angger kabeh jembatan ya mesti ambruk. Angger ngadeg ya ora bisa dilewati. (Kalau ada informasi di medsos, jangan langsung ditelan mentah-mentah, tetapi diteliti dulu kebenarannya. Semua jembatan ya roboh, kalau jembatan berdiri ya tidak bisa dilewati,” ujar salah satu pemain yang mencoba menenangkan massa.
Dalam closing kothoprak humor yang tampil sekitar tiga menit itu, juga mengajak kepada warga masyarakat agar cerdas dalam menyikapi berita-berita hoaks. Penyebar berita hoaks juga bisa dikenai tindakan yang melanggar undang-undang transaksi elektronik.
Pasukan pawai budaya Dinkominfo yang dipimpin langsung Kepala Dinasnya Tri Gunawan Setyadi, SH, MH juga mengajak masyarakat untuk mendengarkan radio. Sutradara kethoprak itu telah menyiapkan pula rekaman presiden Joko Widodo dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo serta Bupati Purbalingga H Tasdi, SH, MM untuk mendengarkan radio sebagai media informasi dan media hiburan.
Pawai budaya itu terbilang sangat meriah. Ribuan warga Purbalingga dan para pendatang berdatangan untuk menonton pawai budaya yang digelar satu tahun sekali. Pawai budaya yang diikuti 102 kelompok mulai dari sekolah, instansi pemerintah, badan usaha, komunitas masyarakat dan instansi swasta itu menjadi tontonan yang menghibur di akhir tahun.
“Pawai budaya kali ini ditampilkan pada hari libur akhir tahun sehingga banyak ditonton oleh warga dan wisatawan dari luar kota,” kata Kepala Dinkominfo Purbalingga Tri Gunawan. (PI-1).