PURBALINGGA , Kelapa mendajadi komoditas pertama usaha pertanian di Purbalingga sampai saat ini. Dari data sensus pertanian 2013 terdapat 59.494 rumah tangga (RT) yang mengelolanya, kemudian sengon sebnyak 59,136 RT. Pisang sebanyak 55.017 RT, padi sawah sebanyak 53,718 RT dan ayam lokal sebanyak 52,148 RT.
Menurut Kasi Produksi Badan Pusat Statistik Purbalingga, Heni mengatakan sensus pertanian ini bermanfaat untuk menggambarkan kondisi pertanian di Indonesia. Sensus ini mencakup subsektor pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan termasuk jasa pertanian.
“Prosentase rumah tangga usaha pertanian paling banyak Kecamatan Mrebet sebanyak 8,41 persen dan yang paling sedikit Kecamatan Purbalingga sebanyak 1,9 %,” ujar Heni saat menyerahkan poster potret usaha pertanian hasil sensus 2013 Kabupaten Purbalingga kepada Humas, Jum’at (13/11).
Heni menambahkan jumlah rumah tangga usaha pertanian menurut subsektor paling banyak pada hortikultura yakni sebanyak 79.453. Kemudian tanaman pangan sebanyak 78.894, peternakan sebanyak 73.572, kehutanan sebanyak 71.140, perkebunan sebanyak 68.765, budidaya ikan sebanyak 11.709, jasa pertanian sebanyak 2.906 dan penangkapan ikan sebanyak 383.
“Untuk rumah tangga usaha pertanian satu rumah tangga bisa dua subsektor usaha pertanian,” ujarnya.
Selain itu Heni juga mengatakan pada tahun 2016 juga akan diadakan sensus ekonomi, dimana sensus ini akan melibatkan kurang lebih 900 orang pencacah se kabupaten Purbalingga. Sensus ekonomi juga merupakan sensus sepuluh tahunan, seperti sensus penduduk dan sensus pertanian. (Sapto Suhardiyo)