PURBALINGGA- Maraknya tindak kekerasan pada anak akhir-akhir ini, membuat kader Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) harus aktif dalam memberikan perlindungan kepada anak dari tindakan kekerasan. Tindak kekerasan baik sengaja atau tidak, sering dilakukan oleh orang dewasa.
Hal tersebut dikatakan Bupati Purbalingga, Tasdi pada saat silaturahmi dan temu kader KKBPK se Kabupaten Purbalingga di Aula Andrawina, Owabong Cottage, Sabtu, (13/8). Kegiatan tersbeut juga dihadiri oleh Wakil Bupati, Ketua TP PKK Purbalingga, dan para kepala SKPD di Purbalingga.
Bupati menambahkan bukan hanya kekerasan fisik, kekerasan verbal tanpa disadari sering dilakukan oleh orang dewasa. Memberi pengertian kepada anak lebih penting dari pada memberikan hukuman kepada anak.
“Kita sebagai orang dewasa harus lebih memahami karakter anak, untuk itu saya berpesan mulai saat ini stop kekerasan terhadap anak. Jangan sampai kasus Yuyun, kasus JIS, dan kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang lain tidak terulang lagi,” katanya.
Sedangkan kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP), Hanung Wikantono mengatakan keluarga merupakan pembentuk kepribadian yang mewarnai kehidupan manusia. Keluarga merupakan pranata sosial pertama yang utama yang mengemban fungsi strategis dalam membekali tumbuh kembang anak manusia.
“Terbentuknya karkter manusia sejak dini menentukan kondisi masyarakat yang berkarakter yang menentukan maju dan sejahteranya suatu bangsa,” katanya.
Tujuan temu kader tersebut, menurut Hanung agar bisa meningkatkan motivasi dan komitmen seluruh pengelola program KKBPK tentang pentingnya pembangunan keluarga. Selain itu juga meningkatkan peran dan fungsi keluarga dalam mewujudkan keluarga kecil yang berketahanan dan sejahtera.
Data dari BKBPP Kabupaten Purbalingga temu kader diikuti oleh 273 orang yeng terdiri dari kader KKBPK 18 kecamatan, dimana masing-masing kecamatan mengirimkan 10 orang. Serta seluruh penyuluh PLKB dan jajaran BKBPP sebanyak 39 orang. (Sapto Suhardiyo)