PURBALINGGA – Guna mengetahui kesiapan semua pemangku kepentingan dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri Tahun 1436 Hijriyah, pemkab Purbalingga menggelar rapat koordinasi ekonomi keuangan industri dan perdagangan (rakor ekuinda) tingkat kabupaten Purbalingga 2015 di ruang Ardi Lawet, Kamis sore (18/6). Rapat dipimpin langsung bupati, diikuti Ketua DPRD, pimpinan FKPD dan pimpinan SKPD se-Kabupaten Purbalingga membahas kesiapan pihak terkait setiap kali menjelang lebaran.
“Rapat ekuinda kali ini merupakan forum yang strategis dalam rangka menindaklanjutisurat Mendagri tentang stabilisasi pangan dan inflasi menjelang bulan ramadhan serta lebaran. Selain itu juga menindaklajuti rapat serupa tingkat provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu,”terang Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhendrianto.
Selain itu, kata Sukento, hal tersebut di atas dilatarbelakangi adanya gejala umum yang terjadi setiap kali menjelang hari raya idul fitri.
“Gejala umum yang terjadi jelang lebaran adalah meningkatnya jumlah arus mudik, peningkatan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) yang dipengaruhi oleh peningkatan permintaan masyarakat. Selain itu juga peningkatan kebutuhan sarana transportasi dan sarana penunjang (infrastruktur) dan meningkatnya kerawanan lalu lintas karena naiknya volume lalu lintas yang melebihi kapasitas jalan sehingga berpotensi meningkatkan rawan kecelakaan lalu lintas dan rawan kemacetan,”jelasnya.
Selain hal tersebut, sambungnya rakor juga untuk mengantisipasi meningkatnya gangguan keamanan ketertiban masyarakat, serta penerapan kenaikan tarif oleh pengusaha angkutan. Selain itu pemantauan pelaksanaan pembayaran THR oleh perusahaan dan kebutuhan posko simpatik dan antisipasi merebaknya peredaran makanan/minuman yang tidak layak konsumsi (kedaluwarsa) juga beras plastik serta mrica palsu.
“Saya berharap, dengan rakor ini harapkan dapat mewujudkan kondisi yang diinginkan. Seperti tercukupinya kebutuhan armada bagi para pemudik serta terkendalinya harga dan terjaminnya kelancaran distribusi juga tercukupinya permintaan kepokmas,”pintanya.
Disamping itu, tandas agar terpenuhinya sarana transportasi dan sarana penunjang infrastruktur dan terkendalinya arus lalu lintas serta berkurangnya kemacetan dan kecelakaan.
“Selain itu juga, agar terkendalinya kenaikan tarif angkutan lebaran dan gangguan kamtibmas serta terpenuhinya posko simpatik dengan pelayanan yang semakin baik. Disamping itu terbayarnya THR bagi karyawan perusahaan tepat waktu dan terpantaunya peredaran makanan /minuman. Untuk itu, maka saya harapkan kepada semua pihak agar dapat menyikapi dan mewaspadai serta mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang muncul di lapangan,“tandasnya.
Asisten Ekonomi Pembangunan Dan Kesejahteraan Sekda Purbalingga Susilo Utomo memaparkan, langkah yang telah dilaksanakan pemkab dan persiapan menghadapi lebaran dengan melakukan pemeriksaan seluruh ruas jalan di wilayah Purbalingga. Serta menyiapkan jalur alternatif, pemeriksaan rambu-rambu, dan penyiapna posko.
“Kami sudah melakukan chekking seluruh jalan di Purbalingga, utamanya pada ruas jalan provinsi di jalur Purbalingga Pemalang Purbalingga-Banyumas dan Purbalingga-Banjarnegara. Selain itu juga menyiapkan jalur alternatif apabila terjadi kemacetan pada H-7 dan H+7, utamanya pada ruas jalan Karangreja-Bobotsari dan menyiapkan rambu petunjuk arah portabel dan menyiapkan posko terpadu di beberapa tempat, ,”jelasnya.
Langkah lainya, tandas Susilo, adalah menyiapkan rest area, fasilitas umum di terminal dan petugas pengamanan. Disamping itu juga bengkel-bengkel kendaraan yang siaga di masa lebaran disiapkan.
“Selain itu, juga melaksanakn tes uji kelaikan jalan armada angkutan umum dan menyiapkan dua bus mudik gratis, serta menyiapkan kendaraan angkutan penumpang umum di Purbalingga. Jenis angkutan yang disiapkan untuk angkutan AKAP 45 unit, AKDP 428 unit dan angkutan kota 21 unit serta perdesaan 476 unit. Sedangkan untuk angkutan pariwisata disiapkan 12 unit serta AJAP 21 unit,”tandasnya.(Sukiman)