PURBALINGGA – Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Purbalingga menggelar Seminar “Upaya Menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Melalui SMS Bunda” pada Sabtu (27/8) di Andrawina Convention Centre, Owabong, Kec. Bojongsari, sebagai tindak lanjut dari Round Table Discussion Kamis (11/8). Peserta yang hadir dalam seminar sejumlah 50 orang dari 38 organisasi wanita yang terdapat di Purbalingga.
GOW bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang dan Jhpiego Indonesia untuk mensosialisasikan layanan SMS Bunda guna menekan AKI dan AKB. Ketua GOW, Teni Yuliawati menyampaikan, seminar mengenai kasus AKI dan AKB diadakan untuk memperdalam kasus AKI dan AKB di Purbalingga. Selain itu juga untuk mendorong kaum wanita yang tergabung dalam GOW agar menjadi perwakilan dan sebagai penggerak di daerahnya masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Purbalingga, Nono Mulyono menngapresiasi tinggi atas terselenggaranya seminar untuk menekan AKI dan AKB, dengan adanya seminar tersebut pengetahuan mengenai Ibu dan Bayi semakin luas. Dengan seminar itu pula para ibu yang tergabung dari organisasi wanita dapat menularkan pengetahuan yang di dapat kepada masyarakat sekitar.
“Saya mengapresiasi GOW untuk membantu mensosialisasikan SMS Bunda,” kata Nono.
Kasus AKI dan AKB yang cukup tinggi menjadi keprihatinan pemerintah sehingga harus dilakukan berbagai upaya untuk mengurangi angka tersebut. Nono menyampaikan, melalui program SMS Bunda semoga bisa menjadi solusi untuk menekan AKI dan AKB.
“Jumlah kasus AKI yang naik turun dan kasus AKB yang meningkat tiap tahunnya menjadi tugas kita bersama,” ujar Nono.
Seminar tekan AKI dan AKB mengundang pembicara handal di bidangnya yakni Saidah dari DKK Purbalingga yang menyampaikan mengenai Upaya dan Strategi Peningkatan Kesehatan Ibu Kabupaten Purbalingga Tahun 2016, Sushanty dari SMS Bunda Projet Director menyampaikan materi mengenai Penyelamatan Ibu dan Bayi dengan Peningkatan Pengetahuan dengan Memanfaatkan Layanan SMS Bunda dan pembicara terakhir Aji Sumbodo perwakilan dari TP PKK menyampaikan tentang Peran PKK dalam Menekan AKI dan AKB.
Pembicara pertama Saidah mengatakan, banyak yang belum mengetahui bagaimana peran dalam menurunkan AKI dan AKB. Peran serta masyarakat turut andil dalam menekan AKI dan AKB diantaranya PKK harus aktif, Posyandu, kader kesehatan desa berjalan dan lain sebagainya. Saidah menambahkan, mencerdaskan dan menyehatkan perempuan sebagai bagian dari keluarga, mutlak diperlukan karena perempuan berperan besar untuk mendapatkan generasi baru yang lebih berkualitas.
Pembicara kedua, Sushanty menyampaikan kepada peserta seminar tentang program SMS Bunda sebagai solusi untuk mengurangi AKI dan AKB. Layanan SMS Bunda yang diusung oleh Jhpiego akan memandu untuk memberikan informasi mengenai kesehatan bagi ibu hamil dan nifas, sampai anak yang dilahirkan mencapai usia dua tahun. Ada banyak manfaat yang didapatkan dari SMS Bunda khususnya bagi ibu, bayi dan anak.
“Harapannya melalui SMS Bunda semakin banyak ibu, bayi dan anak yang sehat dan selamat,” ujar Sushanty.
Pembicara terakhir Aji Sumbodo mewakili TP PKK menyampaikan tentang Peran PKK dalam Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Tugas dan Fungsi PKK dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera cukup besar, PKK harus ikut serta dalam menuntaskan AKI dan AKB. Strategi dan fokus pencapaian kesehatan ibu, bayi dan anak harus terus ditingkatkan melalui penyuluhan, peningkatan layanan kesehatan, dan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Setelah seminar berakhir, acara ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama guna menekan AKI dan AKB di Purbalingga Melalui SMS Bunda. Penandatanganan ini dimaksudkan agar seluruh organisasi wanita di Purbalingga dapat turut berperan aktif dalam membantu mengurangi kasus AKI dan AKB dengan cara mensosialisasikannya kepada organisasinya masing-masing dan masyarakat sekitar, sehingga kelak kasus AKI dan AKB di Purbalingga dapat terselesaikan. (Lilian Kiki Triwulan)