PURBALINGGA – Dibukanya kembali Jembatan Comal di Kabupaten Pemalang, membuat jalur alternative Karangreja – Purbalingga normal kembali. Sebelumnya jalur tengah satu-satunya menuju Semarang sempat padat bahkan macet panjang sejak jembatan comal ditutup karena ambles.
Meski demikian jalur jalan raya Bayeman Km 30, masih tetap menjadi jalur rawan kecelakaan karena kondisi jalan yang sempit, berkelok dan turun naik.
“Hari ini sudah sedikit menurun. Tapi kerawanannya tetap harus diwaspadai. Untuk sopir dari luar yang belum mengenal medan biasanya akan kesulitan dan berpotensi kecelakaan,” ujar Kapolres Purbalingga AKBP I Ketut Suwitra Adnyana saat mendampingi Bupati melakukan peninjauan posko lebaran di jalur Bayeman, Kamis (24/7).
Menurut Kapolres, pihaknya masih tetap menjadikan Bayeman di wilayah Tlahab Lor Kecamatan Karangreja ini sebagai perhatian utama pengamanan arus mudik dan balik lebaran. Posko yang didirikan di jalur Bayeman, tiap harinya diisi sedikitnya 15 personil. Bahkan saat terjadi peningkatan kendaraan beberapa hari lalu, pihaknya menerjunkan satgas preventif sebanyak 35 personil untuk menjadi pagar betis di sepanjang jalur Bayeman.
“Setelah Jembatan Comal berfungsi, nanti kita evaluasi kembali. Apakah masih perlu back up satgas atau kembali kepada protap pengamanan normal. Kalau sudah normal, satgas preventif kita tarik kembali,” jelasnya.
Sementara, Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto menilai, keruwetan yang terjadi di Bayeman akan kembali normal ketika jalur Comal dapat terselesaikan. Dengan demikian, Bupati menilai penanganannya kembali sama dengan pengamanan dan penanganan arus mudik pada tahun lalu.
“Kalau kendaraan besar masih masuk, strateginya harus dirubah. Nanti kami akan kordinasikan dengan Dinhubkominfo untuk rekayasa lalu lintasnya,” katanya di Bayeman.
Menurut Kepala Dinhubkominfo Jonathan Eko Nugroho, rekayasa lalu lintas sudah dilaksanakan sejak beberapa hari lalu. Dimana kendaraan kecil atau pribadi diarahkan melalui jalur Randudongkal menuju Pratin dan Karangreja – Serang. Sedangkan jalur Jalan Raya Bayeman hanya dilalui kendaraan besar.
“Yang dikehendaki Bapak Bupati sudah kita lakukan semua. Tinggal memperkuat kordinasi baik anggota jajaran maupun lintas sector. Harapan kami kepadatan lalulintas lewat Karangreja berkurang,” tandasnya.
Dari data yang tercatat di Pospam Bayeman, sejak digelarnya Operasi Ketupat Candi Senin (21/7) lalu, telah terjadi 4 kali kecelakaan lalu lintas. Sebelum OKC, bahkan sudah terjadi 3 kecelakaan akibat kurang pahamnya sopir yang tak paham medan Bayeman.
Pemantauan posko lebaran dilakukan Bupati bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah guna mengetahui kesiapan pospam dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pospam yang dipantau Bupati meliputi Pospam Alun – Alun, Pospam Jompo, Pospam SPBU Kalimanah, Terminal Bukateja dan Pospam Bayeman. (Hardiyanto)