PURBALINGGA- Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Purbalingga bekerjasama dengan Coca Cola Foundation menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Fotografi Bagi Pemuda di Purbalingga. Kegiatan yang dikemas dalam Program Perpuseru diselenggarakan di kompleks gedung KPAD Purbalingga dari Rabu (24/8) hingga Kamis (25/8). Sedikitnya 20 peserta yang merupakan perwakilan kecamatan di Purbalingga mengikuti kegiatan tersebut.
Perwakilan Coca Cola Foundation, Mutahaliman menuturkan, program Perpuseru merupakan kegiatan untuk menjadikan perpustakaan daerah sebagai pusat belajar dan kegiatan bagi masyarakat. Program tersebut memfasilitasi masyarakat, meliputi kalangan pelajar, pekerja dan lainnya yang ingin belajar mengenai fotografi, internet, komputer atau lainnya.
KPAD Purbalingga selaku fasilitator diklat mengundang dua narasumber profesional dan berpengalaman dari Komunitas Fotografi Kabupaten Cilacap. Yakni Nasrudin dan Nozela. Diklat dilaksanakan dengan sistem diskusi interaktif narasumber dan peserta. Peserta diajak melakukan praktek langsung tentang teknik fotografi.
Pelaksana Harian (PlH) KPAD Purbalingga, Menik Sofia SE menuturkan, acara tersebut baru pertama kali diselenggarakan di KPAD Purbalingga. Diklat tersebut menjadi wadah untuk mengembangkan potensi pemuda di Purbalingga.
“Selain itu dengan adanya diklat ini para peserta kelak dapat menularkan ilmu kepada masyarakat di lingkungan sekitarnya,” ujar Menik, Rabu (24/8).
Melalui diklat Fotografi, diharapkan potensi dan minat pemuda pada bidang fotografi semakin terasah. Dengan demikian bisa menjadi alternatif profesi yang dapat ditekuni. Kegiatan itu juga menjadi ajang promosi perpustakaan yang tidak hanya untuk membaca, tapi bisa menjadi tempat untuk berbagai kegiatan.
Asisten Administrasi Setda Purbalingga Ir Gunarto menyebutkan, kegiatan seperti itu patut ditekuni dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk hal yang produktif dan menghasilkan banyak karya. Siapapun yang gemar fotografi, selain menikmati hobi juga dapat menghasilkan uang.
“Misalnya dengan menjualnya di jejaring sosial yang lebih bermanfaat ketimbang hanya disimpan saja,” ujar Gunarto. (Lilian Kiki Triwulan)