PURBALINGGA – Bupati Purbalingga H Tasdi, SH, MM mengingatkan kepada semua Aparatur Sipil Negara (ASN), kepala desa hingga jajaran pejabat di kabupaten, untuk tetap sejalan dan sesuai dengan kebijakan pemerintah. Jika tidak sejalan, maka pembangunan tidak akan berjalan baik. Pemerintahan juga akan tidak harmonis. “Jangan sampai ada separatisme pemerintahan. Semua harus sejalan dengan kebijakan pemerintah. Bupati pun harus sejalan dengan gubernur, gubernur juga harus sejalan dengan pemerintah pusat dan presiden, kades harus sejalan dengan camat, camat juga harus sejalan dengan bupati,” kata Bupati Tasdi, Sabtu (7/1).
Bupati Tasdi mengungkapkan hal tersebut disela-sela meresmikan pendopo Kecamatan Kaligondang. Pendopo tersebut diberinama ‘Aboebakar’. Nama itu diambil dari nama camat pertama Kaligondang yang menjabat tahun 1969 – 1975. Tasdi hadir didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Purbalingga Ny Erny Widyawati Tasdi, Asisten Pemerintahan dan Kesra R Imam Wahyudi, SH, M.Si, Asisten Pembangunan Ir Sigit Subroto, MT, dan Kepala Bidang Humas – Informasi Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika, Ir Prayitno, M.Si.
Kepada para kepala desa, Bupati Tasdi juga meminta untuk mendukung camat. Warga masyarakat juga harus mendukung kades terpilih. Beberapa desa di Kecamatan Kaligondang sudah memilih kades baru, setelah proses demokrasi pemilihan selesai, maka kades yang sudah terpilih dan dilantik harus didukung. “Demokrasi pemilihan kepala desa hanyalah proses perantara. Jangan dipermasalahkan terus prosesnya, setelah kades terpilih, harus didukung enam tahun kedepan sesuai masa kerjanya,” pinta Tasdi.
Dibagian lain, Bupati Tasdi mengungkapkan, pejabat yang telah dilantik awal pekan ini, harus bekerja keras dan sebaik mungkin melayani masyarakat. Jangan setelah jadi pejabat malah enak-enakan, tidur saja tanpa memikirkan masyarakat yang harus dilayani. Pejabat saat ini ya pelayan, begitu juga dengan perangkat desa, semua harus melayani masyarakat. Pejabat harus bertindak agar berguna bagi masyarakat. “Saya saja, meski kelihatannya enak kalau menjelang malam tidur di pendopo kabupaten, saya masih terus berpikir. Saya harus berbuat apa, saya harus menuangkan ide apa yang bisa bermanfaat bagi masyarakat saya,” kata Tasdi.
Bupati Tasdi kembali mengingatkan kepada seluruh pelayan masyarakat untuk memahami lima agenda pemerintahannya yakni agenda intelektual, agenda struktural, manajerial, behavioral, dan agenda sosial. Selain itu, etos kerja juga harus ditanamkan kepada seluruh pelayan masyarakat dengan semangat kerja cerdas, kerja keras, kerja ikhlas. “Esensi kelima agenda tersebut yang didukung dengan etos kerja diharapkan mampu menyelesaikan berbagai persoalan pembangunan di Purbalingga. Begitu pula dengan simbol pendopo Aboebakar yang diresmikan saat ini akan memberikan semangat pengabdian, sinergitas seluruh jajaran di wilayah kecamatan Kaligondang agar terus melayani dan mengabdi kepada masyarakat,” pinta Tasdi.
Sementara itu, pejabat lama Camat Kaligondang Drs Harsono mengungkapkan, pemberian nama pendopo Aboebakar merupakan hasil musyawarah dari seluruh elemen masyarakat Kaligondang, baik pejabat di Kecamatan Kaligondang, para kepala desa serta tokoh masyarakatnya. “Nama Aboebakar, camat pertama Kaligondang ini akhirnya kami pilih sebagai nama pendopo,” kata Harsono.
Usai acara peresmian pendopo, digelar serah terima jabatan camat lama kepada penggantinya Dra Pandansari. Harsono selanjutnya akan menduduki posisi camat Bobotsari menggantikan Drs Faturrohman. (Taufik H/yit)