PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Tasdi berkomitmen menggenjot tumbuhnya inovasi daerah oleh seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada di pemkab Purbalingga. Komitmen itu tertuang dalam misi pertama pada Visi Misi Purbalingga yakni Menyelenggarakan pemerintahan yang professional, efisien, efektif dan demokratis dalam rangka memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
“Inovasi harus. Itu sudah saya dorong sejak saya dilantik menjadi Bupati agar seluruh SKPD menciptakan inovasi dalam memberikan pelayanan kepqada masyarakat. Hari ini kita tegaskan kembali melalui Workshop Laboratorium Inovasi bekerjasama dengan LAN RI,” ujar Bupati Purbalingga Tasdi saat membuka acara yang dipusatkan di Pendapa Dipokusumo, Rabu (10/8).
Diakui Bupati, saat ini Purbalingga baru bersiap merancang inovasi daerah agar tidak tertinggal dengan kabupaten/kota lainnya. Sejumlah gagasan inovasi bahkan sudah mulai diluncurkan meski belum dilakukan secara menyeluruh. Alasanya, sejumlah kekosongan jabatan strategis belum terisi dan menunggu adanya SOTK baru yang mendasarkan amanat Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
“Saat ini 178 SKPD tengah merancang inovasi di masing-masing SKPD. Pada 2017 nanti baru dapat dilaksanakan secara all out,” katanya.
Sebelumnya, pada akhir Mei lalu, kabupaten Purbalingga telah mendapatkan pengakuan nasional dengan menjadi TOP 35 Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Penghargaan yang diterima Purbalingga terkait dengan inovasi pelayanan publik melalui pendirian SMK Negeri 3 boarding school khusus untuk masyarakat miskin.
Inovasi tersebut, lanjut Bupati, terinspirasi bagaimana mengangkat kaum papa (duafa) di Purbalingga bisa bersekolah secara gratis dan setelah lulus bisa bekerja sehingga mampu mengangkat keluarganya dari kondisi miskin.
Kepala Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda Purbalingga Widiyono menuturkan, kegiatan workshop dilaksanakan untuk menguatkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kinerja melalui inovasi di tingkat SKPD maupun PNS yang ada didalamnya. Sekaligus untuk merumuskan berbagai inovasi yang akan dilakukan oleh Pemkab Purbalingga.
Kegiatan yang berkerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN RI) diselenggarakan dua hari dan diikuti seluruh pimpinan SKPD di kabupaten Purbalingga. “Pendirian Laboratorium INAGARA mestinya dilakukan lima tahap yakni Drum Up, Diagnose, Design, Delivery dan Display. Namun karena kita memulai Lab Inagara pada pertengahan tahun sehingga tahun ini belum bisa sampai tahap terakhir,” jelasnya.
Widiyono mengharapkan agar peserta Drum Up dan Diagnose yang diselenggarakan hari ini dapat mengikuti kegiatan tahap lanjutan hingga terwujudnya laboratorium Inagara di kabupaten Purbalingga.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Komitmen Pengembangan Inovasi Daerah di lingkungan Pemerintah kabupaten Purbalingga oleh Bupati Purbalingga Tasdi, Kepala Pusat Inovasi Kelembagaan dan Sumber Daya Aparatur LAN RI, Haris Faozan dan seluruh peserta Workshop. (Hardiyanto)